Kesimpulan Diskusi
📅 Selasa, 7 Februari 2017
⏰ 20.00-22.00 WIB
⏳ 120 menit
Sail : Kang Saif
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📇 Deskripsi Masalah
Akhir akhir ini khususnya ulama', kyai dan ormas-ormas Islam di Indonesia di ramaikan dengan wacana atau gagasan Kemenag yang akan melaksanakan sertifikasi seorang khatib jum'at.
Sertifikasi ini guna sebagai standarisasi seorang khatib agar sesuai dengan rukun dan ke absahan sholat jum'at.
Kenapa⁉😱😱
Sebab, kemenag dan pemerintah khawatir terhadap khutbah-khutbah yang diplintir menjadi isu-isu sara yang memprovokasi jamaah jum'at untuk saling membenci satu sama laen.
Pertanyaanya :
1. Perlukah sertifikasi khatib tetap dilaksanakan???
2. Bagaimana kriteria khatib menurut rosulullah SAW ???
3. Sah kah shalat jum'atnya jika khutbah berisi provokasi dan fitnah???
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jawaban :
1. Perlukah sertifikasi khatib tetap dilaksanakan ?
⏳⌛ Antara perlu dan tidak perlu.
Mengapa ???
Jawaban Khilaf
Satu sisi, kita harus membendung paham kiri yang mengatasnamakan Islam. Kalau boleh melihat lebih jauh, arti sertifikasi supaya para mubaligh sesuai dengan pancasila dan NKRI dalam menyampaikan ceramahnya.
Terlebih, kini sangat banyak orang yang belum pintar, tapi sudah berani berdakwah.
(Teringat : tidurnya orang 'alim lebih baik dari ibadahnya orang bodoh, ta'lim, syech zarnuji)
❗ Mungkin disitulah urgensitasnya
Satu sisi lagi, bisa dibilang tidak perlu.
Nanti kalau ada kejadian suatu masjid khatib yg sertifikasinya tidak hadir, bakal bingung dan terkadang dengan adanya hal seperti itu dapat menjadikan pro kontra dari beberapa golongan yang takutnya malah berdampak negatif
🔹Seperti contoh diatas, jika seorang yang khotbah tersebut sedang berhalangan datang lalu bagaimana?
haruskah jamaah itu dibubarkan karna tidak ada lagi khatib yang punya sertifikat?
🔹 Dapat juga dilihat dari sisi berikut ini
Kembalikan saja kepada pemerintah.
Tujuan sertifkasi khatib itu utk apa?
Kalau untuk mempersempit ruang gerak ulama berdakwah maka tidak perlu. Katanya ini sudah zaman reformasi, masa mau kembali lagii ke zaman orba.
Yang mana para Kyai di awasi dakwahnya
Harus lapor dulu, Diintrogasi dulu kalau mengkritik pemerintah, besoknya masuk bui.
2. SYRAT- SYARAT KHOTHIB
🔴 Suci dari dua hadats dan najis yang tidak di ma’fu (di Maafkan)
🔴 Menutup auratnya dalam dua khutbah
🔴 Khutbah dengan berdiri bila mampu dan duduk diantara dua khutbah sekedar ukuran thuma’ninah, bila ia khutbah dengan duduk karena adanya ‘udzur maka pisahkan khutbah pertama dan yang ke dua dengan diam seukuran melebihi dari diamnya orang mengambil nafas, begitu juga pisahkan dengan diam bila ia mampu berdiri saat khutbah tapi tidak mampu duduk diantara kedua khutbahnya
🔴 Mengeraskan khutbahnya sekira dapat didengarkan oleh jama’ah jum’ah 40 orang yang dapat menjadikan terhitungnya keabsahan jum’at…
🔴 Laki-laki
🔴 Sah menjadi imam sholat bagi suatu kaum
🔴 Meyakini rukun dalam khutbah menjadi rukun dan sunahnya menjadi sunnah bila ia memiliki pengetahuan,bila tidak memeiliki pengetahuan maka asalkan tidak meyakini wajibnya khutbah menjadi sunnah.
📕 Al-Fiqh ‘ala Madzaahibil Arba’ah juz I hal. 610
(فصل) شروط الخطبتين عشرة : الطهارة عن الحدثين الأصغر والأكبر والطهارة عن النجاسة في الثوب والبدن والمكان وستر العورة والقيام على القادر والجلوس بينهما فوق طمأنينة الصلاة والموالاة بينهما وبين الصلاة وأن تكون بالعربية وأن يسمعها أربعون وأن تكون كلها في وقت الظهر
3. Sah kah shalat jum'atnya jika khutbah berisi provokasi dan fitnah???
Tidak sah
karna khutbah sendiri sudah diatur oleh rasulullah dan diterangkan oleh para ulama salah satunya dalam kitab fathul qorib bahwa tujuan utama khutbah adalah mengajak untuk meningkatkan taqwa kepada Allah... seperti dalam lafad khutbah "ittaqulloh" ini yg wajib.
Apakah profokasi termasuk taqwa kepada Allah❓❓
Apalagi fitnah 🚫
Jika khutbah tidak sah secara otomatis sholat jumat pun tidik sah.. karena salah satu syarat sahnya sholat jumat adalah sah nya khutbah. [kitab fathul qorib]
Sedangkan dalam kitab safinatunnajah disebutkan, Rukun khutbah Jum’at ada lima, yaitu:
1. Mengucapkan “الحمد لله” dalam dua khutbah tersebut.
2. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam dua khutbah tersebut.
3. Berwasiat ketaqwaan kepada jamaah Jum’at dalam dua khutbah Jum’at tersebut.
4. Membaca ayat al-qur’an dalam salah satu khutbah.
5. Mendo’akan seluruh umat muslim pada akhir khutbah.
Poin no.3 dan no.5 adalah intinya mengajak kepada para jamaah agar selalu berbuat baik bukan malah mengajak kepada hal yang tidak baik atau mudahnya membuat provokasi.
jadi kesimpulannya jika isi khutbah dalam sholat jumat mengandung provokasi atau fitnah maka khutbahnya tidak sah dan sholat jumatnya pun akan menjadi tidak sah. [kitab safinatunnajah bab sholat jumat]
📚 Sumber Refrensi
📌 Al-Fiqh 'ala Madzaahibil Arba'ah
📌 Fathul Qorib
📌 Safinatunnaajah Bab Sholat Jum'at
( WAG Santri Indonesia )
Ajiib ....
BalasHapusIzin nyimak geh.
BalasHapushttps://ucupcyber1.blogspot.co.id
Ijin nyimak ya
BalasHapus