Kamis, 16 Februari 2017

Barisan Shaf Sholat Jama'ah

KESIMPULAN DISKUSI
๐Ÿ“† Jum'at, 3 Februari 2017
Jam : (20:00-22:00)
Durasi : 120 Menit
๐Ÿ‘ค Sail : Hamba Alloh.
๐Ÿ“‘ Thema : Sholat Jama'ah
  โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“– Diskripsi Masalah
Jama'ah
Berpijak dari hadist:

ุฃูŽู‚ููŠู’ู…ููˆู’ุง ุตููููˆู’ููŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุชูŽุฑูŽุงุตู‘ููˆู’ุง ููŽุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุฑูŽุงูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฑูŽุงุกู ุธูŽู‡ู’ุฑููŠู’

โ€Tegakkanlah shaf-shaf kalian dan rapatkan karena sesungguhnya aku bisa melihat kalian dari  balik punggungkuโ€.

terlalu sering ,dalam kita mengikuti jama'ah Sholat pastinya kita pernah mnjumpai praktik shof jma'ah yg kurang sesuaidengan sabda nabi
๐Ÿ”ด Pertanya'an ???
1. Apakah dari hadits tersebut hanya sebuah anjuran (sunah),atau perintah yang menuju ke hukum wajib ???
2. Bagaimanakah tata cara menata barisan/shof yang sesuai dengan sabda nabi??
3. Liat gambar Atas, manakah yang benar,& apakah itu berlaku untuk makmum laki" & dan perempuan,??

โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–

Jawaban :
1. Perintah yang menuju wajib

ุณูŽูˆู‘ููˆู’ุง ุตููููˆู’ููŽูƒูู…ู’ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุชูŽุณู’ูˆููŠูŽุฉูŽ ุงู„ุตู‘ูŽูู‘ู ู…ูู†ู’ ุชูŽู…ูŽุงู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู

โ€œLuruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk kesempurnaan sholatโ€.
Semakna dengannya, hadits Abu Hurairah -radhiallahu Taโ€™ala โ€˜anhu- dalam riwayat Al-Bukhary (722) dan Muslim (435), dari Nabi -Shallallahu โ€˜alaihi wasallam- bahwa beliau bersabda :

ูˆูŽุฃูŽู‚ููŠู’ู…ููˆู’ุง ุงู„ุตู‘ูŽูู‘ู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู, ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฅูู‚ูŽุงู…ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽูู‘ู ู…ูู†ู’ ุญูุณู’ู†ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู

โ€œDan tegakkanlah shaf di dalam shalat, karena sesungguhnya menegakkan shaf termasuk diantara baiknya sholatโ€.
#Sabda beliau [luruskanlah shaf-shaf kalian] yakni, lurus dan seimbanglah dalam bershaf sehingga kalian seakan-akan merupakan garis yang lurus, jangan salah seorang di antara kalian agak ke depan atau agak ke belakang dari yang lainnya, serta merapat dan tutuplah celah-celah kosong yang berada di tengah shaf.

jawaban no :
2. Rapat itu cukup bahu dgn bahu. Tidak perlu kaki. Yang menempelkan kaki itu cuma seorang sahabat tak dikenal. Jumlah jemaโ€™ah Nabi ada 1000 orang lebih. Lebih afdhol mengikuti 1000 orang jemaah seperti Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali ketimbang mengikuti 1 orang yang tidak dikenal.
Kaki ditempel biar setan tak bisa lewat, katanya. Lah setan itu bisa berhembus di hati manusia. Coba baca An Naas. Justru dgn membuat orang lain jengkel dgn menempel2kan kaki, si penempel inilah setannya. Sholat itu untuk menghadap kepada Allah. Harus khusyu cuma untuk Allah. Bukan malah untuk mencari2 kaki manusia.

Hadits menempel kaki ini perawinya cuma 2 orang di level sahabat, yaitu Anas bin Malik dan An-Nuโ€™man bin Basyir radhiyallahuanhuma.

Coba kita lihat dan teliti haditsnya:

โ™ป Hadits Riwayat Anas bin Malik

๐Ÿ“• ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุจู’ู†ู ุฎูŽุงู„ูุฏู ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฒูู‡ูŽูŠู’ุฑูŒ ุนูŽู†ู’ ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃูŽู‚ููŠู…ููˆุง ุตููููˆููŽูƒูู…ู’ ููŽุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุฑูŽุงูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฑูŽุงุกู ุธูŽู‡ู’ุฑููŠ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูู†ูŽุง ูŠูู„ู’ุฒูู‚ู ู…ูŽู†ู’ูƒูุจูŽู‡ู ุจูู…ูŽู†ู’ูƒูุจู ุตูŽุงุญูุจูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุฏูŽู…ูŽู‡ู ุจูู‚ูŽุฏูŽู…ูู‡ูยป

Dari Anas bin Malik dari Nabi Muhammad shallaAllah alaih wasallam: โ€Tegakkanlah shaf kalian, karena saya melihat kalian dari belakang pundakku.โ€ Ada SEORANG di antara kami yang menempelkan bahunya dengan bahu temannya dan telapak kaki dengan telapak kakinya.(HR. Al-Bukhari)

Dari situ Nabi cuma bilang: โ€œTegakkanlah shaf kalianโ€. Sekali lagi Nabi cuma bilang: โ€œTegakkanlah shaf kalianโ€. Nabi tidak bilang kita harus menempel telapak kaki.
Tegakkan sholat itu artinya tubuh dan kaki itu harus tegak. Kalau kaki ngangkang, itu bukan tegak. Rapat itu cukup bahu dgn bahu. Memangnya setan tidak bisa lewat selangkangan? Di surat An Naas itu setan berhembus di hati manusia. Minal Jinnati wan Naas. Setan itu dari Jin dan Manusia. Jadi siapa saja yg mengganggu orang sholat, sehingga tidak khusyuk mengingat Allah misalnya dgn memikirkan kaki, bukan Allah, itu adalah setan.

Harusnya sholat itu khusyuk mengingat Allah. Bukan sibuk mencari2 kaki orang lain untuk ditempel. Yang sibuk mencari kaki orang, bukan mengingat Allah, ini termasuk Fawailul lil Musholliin. Orang2 yang sholat tapi celaka karena lalai mengingat Allah dalam sholatnya.

Kaki ngangkang dan bahu tidak nempel itu salah. Harusnya bahu yg menempel. Kaki harus tegak lurus. Tidak boleh seperti huruf X karena ngangkang

Hadits Riwayat an-Nuโ€™man bin Basyir

ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุงู†ู ุจู’ู†ู ุจูŽุดููŠุฑู: ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ู…ูู†ู‘ูŽุง ูŠูู„ู’ุฒูู‚ู ูƒูŽุนู’ุจูŽู‡ู ุจููƒูŽุนู’ุจู ุตูŽุงุญูุจูู‡ู

An-Nuโ€™man bin Basyir berkata: Saya melihat seorang laki-laki diantara kami ada yang menempelkan mata kakinya dengan mata kaki temannya(HR. Bukhari)

Rojul (ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ) itu kata benda mufrad / tunggal. Satu orang. Beda dengan Rijal (banyak orang). Harus belajar dulu Nahwu dan Sharaf sehingga kita paham beda kata benda tunggal (Mufrad) dengan jamak. Jika tidak ngerti Nahwu, susah. Nah kenapa kita mengikuti 1 orang yang tidak dikenal ketimbang sebagian besar sahabat yang justru lebih faqih seperti Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali?

Jadi harus paham hadits ini. Kata2 yang dipakai adalah AHAD dan ROJUL yang artinya cuma 1 orang. Karena nama tak disebut, berarti tidak dikenal. Belum tentu satu orang ini lebih cerdas dari para sahabat utama seperti Abu Bakar dan Ali.

Hadits kedua ini juga diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam kitab As-Shshahih, pada bab yang sama dengan hadits di atas.

๐Ÿ“ Catatan
Hadits kedua ini muโ€™allaq dalam shahih Bukhari, hadits ini lengkapnya adalah:

๐Ÿ“š ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ูˆูŽูƒููŠุนูŒ, ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฒูŽูƒูŽุฑููŠู‘ูŽุง, ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุณูู…ู ุงู„ู’ุฌูŽุฏูŽู„ููŠู‘ู, ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููŠ: ูˆุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ูŠูŽุฒููŠุฏู ุจู’ู†ู ู‡ูŽุงุฑููˆู†ูŽ, ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ูŽุง ุฒูŽูƒูŽุฑููŠู‘ูŽุง, ุนูŽู†ู’ ุญูุณูŽูŠู’ู†ู ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุญูŽุงุฑูุซู ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุณูู…ู, ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุงู†ูŽ ุจู’ู†ูŽ ุจูŽุดููŠุฑู, ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃูŽู‚ู’ุจูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจููˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู, ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: โ€ ุฃูŽู‚ููŠู…ููˆุง ุตููููˆููŽูƒูู…ู’, ุซูŽู„ูŽุงุซู‹ุง ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽุชูู‚ููŠู…ูู†ู‘ูŽ ุตููููˆููŽูƒูู…ู’ ุฃูŽูˆู’ ู„ูŽูŠูุฎูŽุงู„ูููŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ โ€ ู‚ูŽุงู„ูŽ: โ€ ููŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ูŠูู„ู’ุฒูู‚ู ูƒูŽุนู’ุจูŽู‡ู ุจููƒูŽุนู’ุจู ุตูŽุงุญูุจูู‡ู, ูˆูŽุฑููƒู’ุจูŽุชูŽู‡ู ุจูุฑููƒู’ุจูŽุชูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ูƒูุจูŽู‡ู ุจูู…ูŽู†ู’ูƒูุจูู‡ู*

An-Nuโ€™man bin Basyir berkata: Rasulullah menghadap kepada manusia, lalu berkata: Tegakkanlah shaf kalian! tiga kali. Demi Allah, tegakkanlah shaf kalian, atau Allah akan membuat perselisihan diantara hati kalian. Lalu an-Nuโ€™man bin Basyir berkata : Saya melihat laki-laki menempelkan mata kakinya dengan mata kaki temannya, dengkul dengan dengkul dan bahu dengan bahu.
โœ Shaf pertama diisi oleh orang yang berilmu yang sudah tua yang mengerti/faham tentang shalat serta menjaga imam apabila imamnya batal.. Shaf akhir anak, kemudian shaf wanita (kaki merapat)
Caranya yaitu :
Bahu dengan bahu
Lutut dengan lutut
Mata kaki dengan mata kaki (tetapi jangan sampai saling injak).
Dari Abu Masโ€™ud al Badri, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam biasa mengusap bahu-bahu kami, ketika akan memulai shalat, seraya beliau bersabda: โ€œLuruskan shafmu dan janganlah kamu berantakan dalam shaf, sehingga hal itu membuat hati kamu juga akan saling berselisihโ€. (Shahih: Muslim no. 432).

ูˆุชุนุชุจุฑ ุงู„ู…ุณุงูุฉ ููŠ ุนุฑุถ ุงู„ุตููˆู ุจู…ุง ูŠู‡ูŠุฃ ู„ู„ุตู„ุงุฉ ูˆู‡ูˆ ู…ุง ูŠุณุนู‡ู… ุนุงุฏุฉ ู…ุตุทููŠู† ู…ู† ุบูŠุฑ ุฅูุฑุงุท ููŠ ุงู„ุณุนุฉ ูˆุงู„ุถูŠู‚ ุงู‡ู€ ุฌู…ู„.
๐Ÿ“™ ุงู„ูƒุชุงุจ : ุจุบูŠุฉ ุงู„ู…ุณุชุฑุดุฏูŠู†ุต 140

โ€œDisebutkan bahwa ukuran lebar shaf ketika hendak shalat yaitu yang umum dilakukan oleh seseorang, dengan tanpa berlebihan dalam lebar dan sempitnya.โ€

3. Dari gambar tersebut bhwa yg benar dan untuk shaf ikhwan adalah shaf yg
Bahunya saling menempel. Kaki renggang sejajar dengan bahu saja. Jangan sampai melampaui lebar bahu.
Kemudian gambr yg pertama berlaku untuk shaf akhwat karena bahu yg saling rapat dan kaki yg masing2 rapat juga (tidak rapat dengan sebelahnya).
โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–

( WAG Santri Indonesia )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar