Kamis, 24 Desember 2020

JANGANLAH KAMU MENGATAKAN DIRIMU SUCI

JANGANLAH KAMU MENGATAKAN DIRIMU SUCI

فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ  هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى

"Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa." (QS. An-Najm[53]:32)

Tak bisa diipungkiri, dunia ini terisi dengan kegelapan dan noda. Ada noda yang menutupi mata hingga penglihatan tak bisa melihat dengan jernih. Ada noda yang menutupi pendengaran, bahkan ada noda yang menutupi dunia khayal kita. Khayal kita tercemari dengan khayalan-khayalan dan penghakiman-penghakiman yang tak pantas.

Tak ada manusia hari ini yang bebas dari kegelapan dan noda. Jiwa manusia terkepung oleh dusta, tipu daya, amarah, syahwat, dan sifat-sifat buruk lainnya.

Apa ada manusia hari ini yang menganggap dirinya benar-benar suci? Jika ada, ia telah terperangkap oleh angan-angan yang ia buat sendiri atas dirinya. Ayat ini dengan sangat jelas membedakan antara kesucian dan angan-angan tentang kesucian. Menganggap diri suci adalah tanda dari noda dan ketidak sucian itu sendiri. Ia anggap dirinya tak berdosa dan orang lain berdosa.

Pesuluk tak kan pernah menganggap dirinya suci. Ia tak kan pernah menyibukkan dirinya dengan menghakimi keimanan dan keyakinan orang lain. Walau ia senantiasa beribadah, tapi tak pernah mengandalkan amal ibadahnya. Ia hanya berharap pada rahmat Ilahi yang tak terbatas. Ia tak kan pernah anggap dirinya memiliki kemuliaan. Bahkan satu-satunya yang ia inginkan adalah menghilangkan segala keinginan yang ada di dalam dirinya. Hingga pada puncaknya, keinginan untuk tidak menginginkan pun tak ada.

~ Muh. Nur. Jabir ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar