Rabu, 28 Juni 2017

Berjabat Tangan dengan Lawan Jenis

HASIL DISKUSI
Rabu, 28 Juni 2017

Diskripsi Masalah
Sebut saja mas Rono dan mbak Rene... Seorang mantan kekasih yg sudah 3 tahun terpisah... Pada momen lebaran ini... Mas Rono gak sengaja bertemu dengan mbak Rene di Sebuah tempat perbelanjaan,. Serontak kaget., Dan Mas Rono langsung meminta maaf kepada mbak Rene dengan berjabat tangan.. namun Mbak Rene masih merasakan luka yg udah pernah di goreskan di hatinya...

Pertanya'an
1. Bagaimana Hukumnya Berjabat tangan di Hari Raya Idul Fitri antara lawan jenis... ? Sedangkan semacam itu sudah jadi kebiasaan di masyarakat...

Jawaban
▶ Dosa jika bukan muhrim
▶ Haram
▶ Dosa. Sebaiknya kiymta yang memberi pelajaran sedikit2 mungkin itu nanti akan ditiru oleh masyarakat dan akan menambah pahala kita juga
▶ Bersentuhan sesama bukan mahrom gak boleh, di hadis di katakan bahwasanya, lebih baik seseorang itu di tususk dgn besi kepalanya dri pd harus memegang non mahrom
🏻
▪ Dalam Shahihain, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menegaskan :

إِنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبَهُ مِنَ الزَّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زَنَاهُمَا النَّظَرُ وَالْأُذَنَانِ زِنَاهُمَا الْإِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

▪ Hadits Ma’qil bin Yasar radhyiallahu ‘anhu :

لَأَنْ يُطْعَنُ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

“Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ar-Ruyani dalam Musnad-nya no.1282, Ath-Thabrani 20/no. 486-487 dan Al-Baihaqi)

▪Hadits Amimah bintu Raqiqoh radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنِّيْ لاَ أُصَافِحُ النِّسَاءَ

"Sesungguhnya aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita.” (HR. Malik 1775, Ahmad 6/357, Ibnu Majah 2874, An-Nasa'i 7/149, dan lainnya).

Pendapat Syekh Sholeh Manjaj

ولا شكّ أنّ مسّ الرجل للمرأة الأجنبية من أسباب الفتنة وثوران الشهوات والوقوع في الحرام

Artinya : tidak ada keraguan lagi bahwa antara lelaki dan perempuan yg bukan mahrom itu akan menyebabkan fitnah yg besar dan syahwat yg bergejolak, dan semua itu haromkan
📚 Kitab الإسلام السؤال الجواب

Pertanyaan
2. Bagaimana Hukumnya jika ketika meminta maaf, tetapi permintaan maaf di tolak, dan lebih memilih berdiam diri dan acuh,.?

Jawaban
▶ sudah gugur kewajiban bagi orang yang meminta maaf
▶ meminta maaf sesuatu yang baik, jika belum di terima maaf kita maka kita jangan merasa marah, justru itu ladang pahala buat kita tetap bersilaturahim dengan mereka

Pertanyaan
3. Apakah berdosa jika sesama muslim bertikai melebihi 3 hari ? Bagaimana jika bertahun-tahun​ ? Apakah dosanya menumpuk ? Lalu Bagaimana cara menebusnya ?

Jawaban
▶ Berdosa
▶ Hukumnya haram

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَا يَحِلُّ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ»
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Tidak halal bagi seorang mukmin mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari’.”(HR. Muslim, Hadits No. 2561).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَا هِجْرَةَ بَعْدَ ثَلَاثٍ»

“Dari Abi Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Tidak ada (di perkenankan) mendiamkan melebihi tiga (hari)’.”(HR. Muslim, Hadits No.2562).
Kitab Qomi Tugyan Cabang Iman ke 76

▶ Solusinya
▪meminta maaf dan memberi maaf
▪Harus tetap bersilaturahim

Wallahu a'lam

( WG SANTRI INDONESIA )

Selasa, 20 Juni 2017

Tidak Menjaga Kebersihan

RANGKUMAN DISKUSI

MATERI DISKUSI
Selasa, 20 Juni 2017
Thema : Kebersihan
Judul : Tidak Menjaga Kebersihan

Diskripsi Masalah
Sebut saja namanya mas karung,. Seorang pemuda yg sering jajan... Pada suatu hari mas karung dan Temen2 mengadakan pesta di suatu tempat angkringan.. dan mengotori lingkungan hingga mengganggu warga..

Pertanyaan
1. Bagaimana Hukumnya membuang sampah sembarang ?
2. Apakah membuang puting rokok juga termasuk buang sampah sembarangan ?
3. Bagaimana jika membiarkan anak mengotori lingkungan ?

Jawaban
1. hukum membuang sampah sembarangan belum ada nas alqur'an yang menerangkan tentang hukum membuang sampah sembarangan. Namun ada ayat

إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين

Sesungguhnya Alloh cinta orang2 yg bertaubat dan cinta orang2 bersih

Juga ada hadis yang menjelaskan Kebersihan

١٠٣١ - وعن أَبي مالك الأشعري - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «الطُّهُورُ شَطْرُ الإيمَانِ». رواه مسلم. (١)

Dan ada juga hadits

قال صلى الله عليه و سلم بني الدين على النظافة // حديث بني الدين على النظافة لم أجده هكذا وفي الضعفاء لابن حبان من حديث عائشة تنظفوا فإن الإسلام نظيف وللطبراني في الأوسط بسند ضعيف جدا من حديث ابن مسعود النظافة تدعو إلى الإيمان // وهو كذلك باطنا وظاهرا قال الله تعالى إنما المشركون نجس تنبيها للعقول على الطهارة والنجاسة غير مقصورة على الظواهر بالحس فالمشرك قد يكون نظيف الثوب مغسول البدن ولكنه نجس الجوهر أي باطنه ملطخ بالخبائث

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Agama didasari atas kebersihan”. Tidak ditemukan redaksi haditsnya seperti diatas, yang tertulis dalam sekumpulan hadits-hadits dhaifnya Ibn Hibban dari riwayat ‘Aisyah “Bersihkanlah diri kalian karena islam itu bersih” sedang riwayat at-Thabraany dengan sanad yang dhaif dari Ibn Mas’ud dikatakan “kebersihan itu mendatangkan keimanan”. kebersihan secara lahir dan bathin memang mendatangkan keimanan, Allah berfirman “sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, (QS. 9:28) untuk memberi motifasi agar selalu bersuci, sedang maksud najis tidak hanya terbatas pada hal-hal yang bersifat lahiriyah semata, kenajisan lahiriyah orang musyrik terkadang masih bisa tersucikan namun kenajisan bathiniyah yang tercampuri oleh perbuatan tercela (bisakah terhilangkan ?). [ Al-Ihyaa’ I49 ].

meskipun redaksi yg ke 2 hadits dikatakan dho'if jiddan .. Tapi tak masalah di amalkan guna fadhoilul a'mal,,selagi tdk bertentangan dg syari'at.

2. iya puntung rokok juga termasuk sampah dan membuang puntung rokok termasuk membuang sampah sembarangan.
3. Sebaiknya kita didik anak2 kita dari Dini untuk mnjaga kebersihan lingkungan. Dan apabila melihat anak mengotori lingkungan sebaiknya kita bersihkan. Dan lebih baik bersihkan bersama anak agar menjadi media pembelajaran anak usia Dini ttg mnjaga kebersihan afwan jika salah

Wallahu a'lam

( WG Santri Indonesia )

Selasa, 13 Juni 2017

Berpuasa dan Junub

MATERI DISKUSI
Selasa, 13 Juni 2017

Diskripsi Masalah
Sebut saja nama pak ohang, seorang pedang angkringan yg biasa berdagang dimalam hari, pada suatu hari, pak ohang warungnya tutup pada jam 01:00, setelah di pulang dan di sambut indah oleh istrinya, nah akhirnya saking indahnya mereka melakukan hubungan badan, kemudian pak ohang ketiduran, hingga lupa mandi junub, dan bangun pada jam 08:00...

Pertanyaan
1. Apakah sah apabila pak ohang berpuasa dalam keadaan junub ?
2. Kalau sah apakah harus mandi wajib setelah bangun , atau tidak ?
3. Pak ohang juga lupa membaca niat saat malam itu, karena sibuk melayani pembeli, namun pak ohang waktu hari pertama puasa sudah berniat untuk berpuasa 30 hari penuh?

( WAG Santri Indonesia )

🌺 Jawaban 🌺

عن عائشة َ وأمِّ سلمة رضي الله عنهما: أنَّ النبي َّ صلى الله عليه وسلم كان يُصبح جُنُبًا من جماعٍ ثم يغتَسِلُ ويصوم (متفق عليه)، وزاد مسلم في حديث أم سلمة: ولا يقضي.

روى مالك في الموطأ وأحمد وأبو داود وغيرهم عن عائشة أنَّها قالت: إن رجلا قال لرسول الله صلى الله عليه وسلم وهو واقف على الباب -وأنا أسمع-: يا رسول الله، إني أصبح جنبا، وأنا أريد الصيام َ؟ فقال صلى الله عليه وسلم: “وأنا أُصبح جُنُبًا وأنا أريد الصيام، فأغْتسِلُ وأصوم” فقال له الرجل: يا رسول الله، إنك لست مثلنا! قد غَفَرَ الله لك ما تقدَّم من ذنبك وما تأخر، فغضب رسول الله صلى الله عليه وسلم وقال: والله إني لأرجو أن أكون أخشاكم لله، وأعلمكم بما أتقي.

Dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena berjima’. Kemudian (setelah waktu subuh tiba) beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mandi dan berpuasa.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

📖 Dalam riwayat Muslim yang diriwayatkan dari Ummu Salamah, ada tambahan redaksi hadits : Dan beliau tidak meng-qadha (puasa pada hari tersebut).”

📖 Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa’ dan selain beliau meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa dia (Aisyah) berkata : Seorang lelaki berhenti di pintu lalu berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedangkan aku ikut mendengar, ‘Wahai Rasulullah, aku masih junub ketika masuk waktu subuh, padahal aku ingin berpuasa.’

Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Aku juga pernah pada subuh, tengah junub dan aku ingin berpuasa. Maka aku pun mandi dan berpuasa.’

👳🏻‍♀Laki-laki itu berkata lagi : Wahai Rasulullah, Anda tidak sama seperti kami. Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang telah lampau maupun yang akan datang.’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun marah, dan beliau bersabda, ‘Demi Allah! Aku sangat berharap agar aku menjadi orang yang paling takut kepada Allah dibandingkan kalian semua. Aku yang paling tahu dengan aturan yang bisa membuat aku bertakwa.

menunda mandi junub atau mandi wajib hingga melampau batas waktu sahur atau hingga terbit Fajar tidaklah mempengaruhi sah tidaknya puasa.

🍃 1. sah, baik junubnya dgn  hubungan badan, atw pun haid / nifas.
🍃 2. wajib mandi, karna ia dalam keadaan hadats.

🍃 3. tdk sah, tiap hari harus niat. karna tiap hari puasa merupakan ibadah tersendiri, puasa - batal. jadi perlu niat lagi. bagaikan sholat, dimulai dgn takbir - salam. jika udh salam, udh batal sholatnya. perlu niat baru untuk sholat berikutnya. sperti itulah puasa, perlu niat lagi untuk puasa keesokan hari

📖 Ibaroh:

1. dalam kitab mughni, bab haid:

ﻓﺈﺫا اﻧﻘﻄﻊ ﻟﻢ ﻳﺤﻞ ﻗﺒﻞ اﻟﻐﺴﻞ ﻏﻴﺮ اﻟﺼﻮﻡ

jika darah terhenti maka belum halal apapun (baca quran, masuk masjid dll) sebelum mandi, kecuali puasa.

3. dalam kitab mughni, bab puasa:

ﻭﻻ ﺑﺪ ﻣﻦ اﻟﺘﺒﻴﻴﺖ ﻟﻜﻞ ﻳﻮﻡ ﻟﻈﺎﻫﺮ اﻟﺨﺒﺮ؛ ﻷﻥ ﺻﻮﻡ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﻣﺴﺘﻘﻠﺔ ﻟﺘﺨﻠﻞ اﻟﻴﻮﻡ ﺑﻤﺎ ﻳﻨﺎﻗﺾ اﻟﺼﻮﻡ ﻛﺎﻟﺼﻼﺓ ﻳﺘﺨﻠﻠﻬﺎ اﻟﺴﻼﻡ

Kelas D

Jawaban:
Tetap Sah puasanya

ويحرم على الجنب خمسة اشيأ الصلاة وقرأةالقران ومس المصحف وحمله والطواف والللبث فى المسجد

Perkara yg diharamkan bagi orang junub
1. Membaca al quran
2. Memegang mushaf al quran
3. Membawa mushaf al quran
4. Thowaf
5. Berdiam diri dimasjid

Tdk ada larangan berpuasa pada org junub

📙 Referensi.. Fathul Qorib

Disebutkan di atas refrensi di kitab taqrib ttg larangan bagi orng yg junub. Jadi, tetap lanjut puasanya dalam artian dia dalam keadaan lupa yg mana dia jima' dgn istrinya dan bangu dlm keadaan sdah kesiangan. Maka dia ttap harus lanjut puasa karena tdk batal.

Referensi : 

موعظة المؤمنين للشيخ محمد جمال الدين القاسمي. ص : ٦٠
(الرابع) اﻹمساك عن الجماع فإن جامع ناسيا لم يفطر، و إن جامع ليلا أو احتلم فأصبح جنبا لم يفطر

"(Keempat) dr fardhu puasa yakni menahan diri dr hubngan intim (jima'). Apabila sseorang jima' dlm keadaan lupa maka tdk batal puasanya. Dan apabila jima' di malam hari atau ihtilam (mmpi basah) kemudian dia statusnya mnjadi orang yg junub, maka tdk batal puasanya".

2. Ya, harus langsung mandi wajib. Krna yg jadi masalah itu sholatnya. Kalu puasanya lanjut gg da masalah yg jadi maslah sholatnya yg fait (trtinggal). Sdangakan, tata caranya bagian2 lipatan itu diusap saja.. begini dgn cara menghilangkan najisnya trlebih dahulu baru mmbasahi sluruh badan dan khusus utk lipatan2 itu diusap saja

و اعلم أن تقديم ازالة النجاسة شرط لصحة الغسل فلو كان على بدنه نجاسة فغسل بدنه بنية رفع الحدث و ازالة النجس طهر عن النجس

"Ketahulah bahwasanya mendahulukan mnghilangkan najis adlah syarat keabsahan mandi. Apabila trdapat najis di badan kemudian mmbasuh badan dgn niat mnghilangkan hadas dan najis maka telah suci dr najis."

📙 Referensi : kifayatul akhyar hal 39

3. Tetap lanjut puasanya. Karena itu sdh diantisipasi oleh niat puasa kullyah (smua hari) jadi jika lupa ttap boleh lanjut .

فلو نوى أول ليلة من رمضان صوم الشهر كله لم يكف لغير اليوم الاول لكن ينبغي له ذلك ليحصل له ثواب صوم رمضان ان نسي النية في بعض ايامه عند القائل بأن ذلك يكفي.

"Apabila sseorang niat di malam pertma blan romadon niat ksluruhan hari maka blum mncukupi utk hari yg laen, akan tetapi seyogyanya baginya dlm mnyikapi hal yg demikan utk niat guna utk mnghasilkan pahala puasa romadon baginya, bahwa lupa niat di sbagian hari romadon mnurut pngarang kitab telah mncukupi niatnya ...

📙 Referensi : al minhaj al qowim, krngan syekh syihabudin ahmad bin hajar al haitami al makki asy syafii .hal : 110

Wallahu a'lam
============================
Referensi:
📚 Fathul Qorib
📚 Kifatayul Akhyar Hal 39
📚 Al Minhaj Al Qowim, Karangan Syekh Syihabudin Ahmad bin Hajar Al Haitami Al Makki As-syafii, Hal: 110

( WG Santri Indonesia )

Selasa, 06 Juni 2017

Al-Qur'an di Zaman Modern

MATERI DISKUSI
Selasa, 06 Juni 2017

Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya hukumnya jika Al Qur'an di bikin kompetisi., ? Seperti Hafidz2 yg ada di tipi2...?
Mohon pencerahannya terimakasih

Jawaban
Ada baiknya.
Bisa memotivasi temen" sebayanya. Dan orang tua anak" pada umumnya.

Semua itu tergantung niat, jika niatnya untuk memotifasi agar rajin menghapal al qur'an itu tak apa..

Insyaallah boleh" saja ,,, lomba tahfidz atau membaca al qur'an itu kan sma dg hal berlomba dalam hal kebaikan ,,, dan ALLAH SWT jga tlah bersabda : فالستبق الخيرات yang artinya berlomba"lah dalam hal kebaikan ,,, sedangkan utk hadiahnya ,, hadiah itu buat apresiasi kita kpda org trsebut krn sdah mau mnjaga KALAMULLAH ,,

Wong disitu lho juga ada syeikh ali jabir,, beliau juga tidak melarang ,,, maka kita yy gak usah mempermasalahkan ,,,

Agar syiar islam menjadi hidup. dengan cara apapun boleh...

tapi kalau niatnya hanya utk mencari hadiahnya ,,, itu yg kurang dibenarkan ,,, karena apa?

Karena imam syafi'i dulu prnah brkata " saya dulu mencari ilmu hanya agar mndapatkan makanan " krna pda waktu zaman imam syafi'i org" yg mau mnuntut ilmu dpesantren akan mndapatkan makanan ,,, tpi memang ilmu tdak dapat dhasilkan tnpa lillahi ta'ala,,

“Ketahuilah bahwa mengajarkan Al Qur’an kepada anak-anak merupakan bagian dari syi’ar agama Islam dan yang dipraktekkan umat ini. Praktek ini pun tersebar di setiap negeri. Pengaruhnya, hafalan quran bisa lebih mengokohkan iman. Setelah itu barulah kuasai akidah dari ayat-ayat Qur’an, lalu kuasai sebagian matan hadits.”

MOTIVASI UNTUK DAPAT ISTIQOMAH DENGAN AL QUR'AN
Sahabat yang dirahmati Allah,
Betapa nikmatnya manakala kita telah mampu istiqomah berinteraksi dengan Al Qu'ran. Nikmat membaca kalam - kalam NYA , nikmatnya merasakan seakan-akan kita berbicara dengan NYA, nikmat merasakan Al Qur'an mampu memberikan ruh dan petunjuk dalam tiap langkah kehidupan kita , nikmatnya Al Qur'an menjadi petunjuk pembeda antara yang haq dan yang batil, serta nikmat syafaat kelak bagi sesiapa yang ikhlas senantiasa membaca & bersahabat dengan AL Qur'an. (Insya Allah)
[
MENDAMBAKAN AL QUR'AN SEBAGAI KENIKMATAN SEPERTI KITA MENDAMBAKAN HARTA
“Tidak boleh iri kecuali dalam dua kenikmatan: seseorang yang diberi Al-Qur’an oleh Allah kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, dan orang yang diberi harta oleh Allah lalu ia membelanjakannya di jalan Allah sepanjang malam dan siang.” (Muttafaqun ‘alaih)
Melihat orang yang hartanya berlimpah tentu membuat kitapun mendambakannya. Hal itu lumrah dan fitrah sekaligus fitnah bagi manusia. Tetapi percayalah bahwa keimanan yang baik tidak saja menjadikan manusia memimpikan kepemilikan dunia tetapi juga memimpikan dan menginginkan akhirat. Dengan iman, ketika melihat orang lain yang memiliki kelebihan dalam urusan akhiratnya - misalnya sangat baik interaksinya dengan Al-Qur’an, hafalannya banyak, rajin beribadah, serta banyak kontribusinya dalam dakwah - maka kita pun sangat mendambakannya.
Itulah ghibthah, menginginkan kenikmatan orang lain tanpa membenci dan mengharapkan hilangnya nikmat dari orang tersebut.
Berikut ini beberapa perasaan yang harus menjadi pertanyaan dan perhatian kita:
1. Adakah perasaan iri (ghibthah) dalam diri kita ketika melihat saudara kita memiliki kemampuan berinteraksi dengan Al-Qur’an yang lebih baik? Ataukah hanya iri dan menginginkan sesuatu yang terkait dengan harta yang dimiliki saudara kita, tapi untuk Al-Qur’an hati kita adem ayem saja?
Jika demikian adanya, itulah bukti lemahnya syu’ur Qur’ani (perasaan ingin membangkitkan diri dengan Al-Qur’an). Para salafush shalih selalu berkompetisi dalam hal interaksi dengan Al-Qur’an dan hal ukhrawi. Telah menjadi tabiat manusia untuk berkompetisi, dan jika tidak diarahkan maka kompetisi tersebut akan cenderung ke hal-hal duniawi seperti harta, jabatan dan lawan jenis.
2. Rasulullah Saw menjanjikan bahwa setiap orang beriman yang bersahabat akrab dengan Al-Qur’an dijamin akan mendapat syafa’at dari Al-Qur’an: “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi orang-orang yang bersahabat dengannya.” (HR. Muslim).
Tanyakan pada diri kita masing-masing, sudahkan kita menjadi sahabat akrab Al-Qur’an? Benarkah di akhirat nanti kita berharap akan mendapat syafa’at dari Al-Qur’an? Alangkah sengsaranya kita bila di akhirat tanpa syafa’at, karena “ …Tidak ada yang dapat memberi syafa’at kecuali atas seizin Allah… ” (QS Al-Baqarah [2]:255)
3. Kualitas iman kita diukur dengan sejauh mana kualitas dan kuantitas interaksi kita dengan Al-Qur’an. Apakah kita masa bodoh dan tidak merasa sedih jika dalam sebulan tidak khatam Al-Qur’an? Adakah perasaan sedih jika kita tidak punya hafalan ayat-ayat Al-Qur’an? Sedihkah kita karena awam dengan kandungan dan makna Al-Qur’an? Jika belum, dikhawatirkan bahwa kitalah yang disebut Rasulullah yang menjadikan Al-Qur’an sebagai mahjuran.
“ Berkatalah Rasul: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an itu sesuatu yang diabaikan.’ “ (QS Al-Furqan [25]:30)
4. Pernahkah kita menghitung tentang berapa banyak informasi tentang hal-hal yang bersifat duniawi yang ada di kepala kita dibandingkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan Al-Qur’an? Jika tentang Al-Qur’an lebih banyak maka bersyukurlah, jika tidak maka bertaubatlah kepada Allah Swt dan segera upayakan untuk kembali kepada Al-Qur’an agar tidak dikecam Allah Swt:
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang tentang (kehidupan) akhirat mereka lalai.”
5. Sabda Rasulullah Saw: “Barangsiapa yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya akan diberikan kepada orang tuanya pada hari kiamat mahkota yang cahanya lebih indah daripada cahaya matahari. Kedua orang tua itu akan berkata, ‘Mengapa kami diberi ini?’ Maka dijawab, ‘Karena anakmu yang telah mempelajari Al-Qur’an’ “ (HR Abu Dawud, Ahmad dan Hakim)
Tidakkah hadits tersebut menggugah kita sebagai orang tua untuk memberi perhatian yang lebih pada anak dalam hal pendidikan Al-Qur’annya? Bagaimana mungkin seorang anak dapat mencintai Allah Swt kalau tidak dapat menikmati shalat dengan baik?
Bagaimana mungkin dapat shalat dengan baik kalau kemampuannya dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, khususnya hafalan, lemah dan terbatas? Jangan sampai kita hanya kecewa bila anak tak mampu berbahasa Inggris atau menggunakan komputer tetapi santai saja dengan keterbatasannya dengan Al-Qur’an.
Isi Al-Qur’an sesungguhnya menjelaskan bagaimana semua urusan dunia itu bisa mengantarkan manusia kepada suksesnya urusan akhirat. Kita, memang tidak ingin menjadi orang yang dekat dengan Al-Qur’an hanya secara huruf-hurufnya saja tetapi jauh dari dari ruh Al-Qur’an itu sendiri, Insya Allah

Pertanyaan :
tujuan dari pihak tv ingin memotifasi,, namun peserta niatnya hanya ingin mencari hadiah dan terjenal... Bagaimana hukum.nya ??

Jawaban
Ilmune mboten barokah ugi manfaat. Sami mawon mboten niat sahe
itu yg tidak boleh ,, karena tidak lillahi ta'ala ,,
Klo pihak TV itu tdak bleh dsalahkan ,, krena tujuan mereka itu sdah baik ,,,
Tpi spengetuhan sya para pserta hafidz itu sdah hafal dari rmah ,, insyaallah niatannya sudah baik tanpa mngikuti niatan trsebut ,,,
Njih mbaak ,,, bsa dtambahi klo ada yg kurang.

Pertanyaan :
▪Lomba tilawah pripun.?
▪Suara wanita aurat kalau tilawah pripun ingkang dipun lombakkan?

Jawaban
yang dikatakan jika suara wanita adalah aurot yaitu ketika berbicara dngn lawan jenis dengan nada yang dapat menimbulkan fitnah... jika salah mohon koreksi😁

mbtn aurot,. kan niku dlm rngka membaca ayat" suci alqur'an...
Tapi semua juga trgantung niat..
boleh, "suara wanita yg di lemah lembutkan dg maksut mengundang syahwat lelaki yg dosa".

Mengenai suara wanita, terdapat dua pendapat yang berbeda dikalangan ulama’, yaitu :

1. Kebanyakan para Ulama’ menyatakan bahwa suara wanita bukanlah aurat, sehingga boleh untuk mendengarnya. Ini adalah pendapat yang mu’tamad (kuat) dikalangan para ulama’.

2. Sebagian Ulama’ lainya menyatakan bahwa suara wanita adalah aurat, sehingga HARAM bagi laki-laki untuk mendengar suara wanita yang tidak mahrom baginya.

   Namun demikian, pendapat mu’tamad yang menyatakan bahwa suara wanita BUKAN AURAT, disyaratkan ketika mendengarnya dalam keadaan aman dari fitnah yaitu tidak semakin menjerumuskannya untuk berbuat kemaksiatan. Dan disyaratkan pula tidak menjadikan laki-laki yang mendengarnya terpesona dan menikmatinya. Jika demikian, hukum mendengarnya adalah HARAM walaupun berupa bacaan Al-Qur’an. Begitu juga bagi wanita, jika ada kekhawatiran menimbulkan fitnah, maka haram memperdengarkan suaranya kepada laki-laki yang tidak ada hubungan mahrom dengannya.

Al-Majmu’ syarh Al-muhadzab

I’anah at-Tholibin.

المجموع – (ج 3 / ص 390) 

وبالغ القاضي حسين فقال هل صوت المرأة عورة فيه وجهان (الاصح) انه ليس بعورة قال فان قلنا عورة فرفعت صوتها في الصلاة بطلت صلاتها والصحيح ما قدمناه عن الاكثرين قال البندنيجي ويكون جهرها اخفض من جهر الرجل قال القاضي أبو الطيب وحكم التكبير في الجهر والاسرار حكم القراءة

إعانة الطالبين – (ج 3 / ص 302)

(قوله: وليس من العورة الصوت) أي صوت المرأة، ومثله صوت الامرد فيحل سماعه ما لم تخش فتنة أو يلتذ به وإلا حرم (قوله: فلا يحرم سماعه) أي الصوت. وقوله إلا إن خشي منه فتنة أو التذ به: أي فإنه يحرم سماعه، أي ولو بنحو القرآن، ومن الصوت: الزغاريد. وفي البجيرمي: وصوتها ليس بعورة على الاصح، لكن يحرم الاصغاء إليه عند خوف الفتنة. وإذا قرع باب المرأة أحد فلا تجيبه بصوت رخيم، بل تغلظ صوتها، بأن تأخذ طرف كفها بفيها وتجيب. وفي العباب: ويندب إذا خافت داعيا أن تغل صوتها بوضع ظهر كفها على فيها.

Haram mendengarkan suara wanita kendati semacam bacaan alQurannya apabila terkuatirkan timbul fitnah lantaran hal itu atau ia merasakan kenikmatan syahwat disebabkannya. Namun jika TIDAK demikian adanya yang terjadi maka TIDAK apa-apa. Sedangkan ketentuan bagi AMROD dalam perkara tersebut sama seperti kaum wanita.

حاشيتا قليوبي وعميرة الجزء الثالث صحـ 209.

والحاصل أنه يحرم رؤية شيء من بدنها وإن أبين كظفر وشعر عانة وإبط ودم حجم وفصد لا نحو بول كلبن والعبرة في المبان بوقت الإبانة فيحرم ما أبين من أجنبية وإن نكحها ولا يحرم ما أبين من زوجة وإن أبانها وشمل النظر ما لو كان من وراء زجاج أو مهلهل النسج أو في ماء صاف وخرج به رؤية الصورة في الماء أو في المرآة فلا يحرم ولو مع شهوة ويحرم سماع صوتها ولو نحو القرآن إن خاف منه فتنة أو التذ به وإلا فلا والأمرد فيما ذكر كالمرأة

ويحرم سماع صوتها ولو نحو القرآن إن خاف منه فتنة أو التذ به وإلا فلا والأمردفيما ذكر كالمرأة

Menurut pendapat ulama yang paling SHAHIH suara wanita tidak tergolong AURAT, namun bila dikhawatirkan terjadi fitnah atau menimbulkan rasa nikmat saat mendengarkannya maka mendengarkan suaranya menjadi HARAM.

وَصَوْتُهَا لَيْسَ بِعَوْرَةٍ عَلَى الْأَصَحِّ لَكِنْ يَحْرُمُ الْإِصْغَاءُ إلَيْهِ عِنْدَ خَوْفِ الْفِتْنَةِ

“Dan suara wanita menurut pendapat yang paling shahih (benar) tidak termasuk aurat tetapi haram mendengarkannya dengan seksama bila dikhawatirkan terjadi fitnah”. [ Hasyiyah alBujairomi X/70 ].

قوله وليس من العورة الصوت ) أي صوت المرأة ومثله صوت الأمرد فيحل سماعه ما لم تخش فتنة أو يلتذ به وإلا حرم ( قوله فلا يحرم سماعه ) أي الصوت

(Keterangan ‘Tidak masuk bagian aurat adalah suara wanita’) seperti halnya suara Amrod (pemuda tampan tanpa jenggot) maka halal mendengarkannya selagi :

1. Tidak menimbulkan fitnah
2.Tidak merasa nikmat dengan suara tersebut,

Namun bila mengakibatkan dua hal diatas hukum mendengarkan suara wanita adalah haram. (I’aanah at-Thoolibiin III/260).

Wallaahu A'lamu Bis Showaab.

Pertanyaan :
Hukum baca al qur.an d hp gmn ya ?? Klo dia gx berwudhu

Jawaban
Gak boleh. Kalau cuma bawa hp gpp.  Tpi kalau baca tetep harus punya wudlu
Sebaiknya kalo membaca al qur'an itu dalam keadaan  suci...
Tapi al qur'an kan kitab suci, sebaiknya berwudhu dahulu.. itu akan lebih baik(:
Memang betul. bahwa jika kita membaca al quran tanpa wudhu itu membuat kita tdak dpat keutamaannya quran.  Kesimpulannya, boleh (tapi jangan pegang mushaf) .. lebih baik dan bahkan sangat dianjutkan berwudhu dahulu.

Pertanyaan :
Di hp saya tu kan ada applikasi al-qur'an kamil..., kalo saya mau baca apakah harus berwudlu dulu, di al-qur'an dikatakan 'la yamassuhu illal mutahharuun' maksudnya yang harus suci kalo yang di pegang al-qur'an, tapi kalo hp yg ada applikasi al-qur'annya apa harus sama demikian, terus bagaimana kalo terbawa ke wc... terima kasih sebelumnya..

Jawaban
Kalau memegang tulisan alquran yang ada pada layar Hp atau PC memang tidak masalah tanpa adanya wudhu karena tulisan alquran yang ada dalam HP/PC hanya merupakan pancaran yang dihasilkan dari sinar bukan tulisan.

وَيُؤْخَذُ مِنْهُ أَنَّهُ لَوْ نَقَشَ الْقُرْآنَ عَلَى خَشَبَةٍ وَخَتَمَ بِهَا الْأَوْرَاقَ بِقَصْدِ الْقِرَاءَةِ وَصَارَ يَقْرَأُ يَحْرُمُ مَسُّهَا ، وَلَيْسَ مِنْ الْكِتَابَةِ مَا يُقَصُّ بِالْمِقَصِّ عَلَى صُورَةِ حُرُوفِ الْقُرْآنِ مِنْ وَرَقٍ أَوْ قُمَاشٍ فَلَا يَحْرُمُ مَسُّهُ ا هـ قَوْلُ الْمَتْنِ

[ Tuhfah Almuhtaaj II/132 ].

Sanggahan :
ceritanya, saya lagi menjalani kodhil hajeh / buang air besar, dn hp saya, nada deringnya surat ya sin, tiba2 lg enak2 nongkrong ada bel, secra otomatis hp psti bunyi, dn gmna menurut pendapat klian semua ??

Jawaban sanggahan :
Menurut Sayyid Almaliki sebenarnya penggunaan nada dering memakai ayat quran tidak diperkenankan karena bisa menimbulakan unsur IHAANAH (penghinaan) pada quran, belum lagi bila yang memakai nada dering tersebut tidak tahu cara pemenggalan ayat yang benar saat mengangkat telp / menerima SMS (karena seperti nada dering ayat kursi, ngga mungkin to kita selesaikan satu ayat lengkap kemudian baru terima telp) atau dikhawatirkan juga terjadi hal seperti pertanyaan Kang Mch Imbron Jb di atas,.. "Bacaan yasin berkumandang di WC".

 شرح الياقوت النفيس ص 82-83حكم حمل المصحف المسجل على الأشرطة ظهر حديثا فى الأسواق أشرطة تسجيل مسجل فيها القرأن الكريم بأكملة يكون المصحف من عشرين شريطا تقريبا فهل حكم هذا المصحف كحكم المصحف المكتوب؟ الذى أرى أن التسجيل على الشريط يحصل بأحرف منقوشة تثبت على الشريط وعلى هذا فيكون له حكم المصحف وقد قامت بعض الجمعيات فى مصر بتسجيل هذا المصحف بقراآت مجودة وأصوات جميلة على أسطوانات خاصة وعلى أشرطة كاسيت وتسمى مصحفا وأعتقد أن له حكم المصحف والأحوط للمسلم أن يحتاط فإن قيل إن التسجيل هذا إنما هو الصدى وقد سجل للسماع لا للقراءة؟ إنه فعلا صدى ولكنا لو نظرنا إلى القصد من الأذان حقيقة أليس هو الإعلام؟ وقد حصل به. ولبعض الفقهاء أقوال تعبروا عن أرائهم ومفاهيمهم وليس من الضرورى قبولها كقولهم لو نظر إنسان إلى صورة امرأة فى مرأة فيجوز له النظرإليها إنما ينظر إلى الصورة فى المرأة حتى ولو كانت عارية فمثل هذا الكلام نظر ومن الصعب على النفس تقلبه

Apa yang dimaksud :

والمراد بالمصحف كل ما كتب فيه شيئ من القرأن بقصد الدراسة 

Sehingga Software Al Qur'an bukan termasuk mushaf ??

Coba fahami ibaroh ما كتب sesuatu (benda apapun) yang ditulis padanya tulisan al-quran. Seandainya ada orang yg mampu menulis al quran di air,itupun sama harus punya wudu memegangnya apabila di tulis dg niat dirosah. Jadi kita jangan mempermasalahkan alat media nya tapi tulisan al-quran nya

Sebenarnya apa yang dinamakan mushaf mbah brojol ? Pertanyaan itu dijawab oleh Imam Nawawi Banten :

ﻧﻬﺎﻳﺔ ﺍﻟﺰﻳﻦ، ﺻـ32 ، 

ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﺎﻟﻤﺼﺤﻒ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻛﺘﺐ ﻓﻴﻪ ﺷﻴﺊ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﺑﻘﺼﺪ ﺍﻟﺪﺭﺍﺳﺔ ﻛﻠﻮﺡ ﺍﻭ ﻋﻤﻮﺩ ﺍﻭ ﺟﺪﺍﺭ ﻛﺘﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﺷﻴﺊ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﻟﻠﺪﺭﺍﺳﺔ ﺍﻫـ 

Berarti kalau demikian teks qur`an yg ada di Hp, PC, dsb. Itu termasuk mushaf karena itu dipasang untuk dibaca bukan untuk pajangan ?

Saya menjawab : Tidak demikian, karena sebuah tulisan untuk bisa melahirkansebuah kategori haruslah melewati beberapa kriteria, sehingga secara definisi tulisan itu benar2 menjadi bagian dari kategori tersebut.

ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺒﺠﻴﺮﻣﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻄﻴﺐ ﺝ 10 ﺹ 479 :

ﻭَﻗَﻮْﻟُﻪُ" ﻛِﺘَﺎﺑَﺔً " ﻭَﺿَﺎﺑِﻂُ ﺍﻟْﻤَﻜْﺘُﻮﺏِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻛُﻞُّ ﻣَﺎ ﺛَﺒَﺖَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﺨَﻂُّ ﻛَﺮَﻕٍّ ﻭَﺛَﻮْﺏٍ ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻛَﺘَﺐَ ﺑِﺤِﺒْﺮٍ ﺃَﻭْ ﻧَﺤْﻮِﻩِ ﻭَﻧَﻘَﺮَ ﺻُﻮَﺭَ ﺍﻟْﺄَﺣْﺮُﻑِ ﻓِﻲ ﺣَﺠَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺧَﺸَﺐٍ ﺃَﻭْ ﺧَﻄَّﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ، ﻓَﻠَﻮْ ﺭَﺳَﻢَ ﺻُﻮﺭَﺗَﻬَﺎ ﻓِﻲ ﻫَﻮَﺍﺀٍ ﺃَﻭْ ﻣَﺎﺀٍ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻛِﺘَﺎﺑَﺔً ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺬْﻫَﺐِ ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻟَﻪُ ﺍﻟﺰِّﻳَﺎﺩِﻱُّ .

kesimpulan akhir dari masalah ini adalah: aplikasi al-Qur'an untuk hp/komputer, bukan merupakan mushaf tetapi dihukumi sebagai mushaf (wajib suci ketika memegangnya).

Memang demikian keputusan yang lebih bijak dalam menyikapi permasalahan ini, karena bagaimanapun juga teks qur`aniy yang tertampil di layar itu tidak masuk dalam kategori "kitabah". Namun LBM juga tidak mau sembrono dan tetap memuliakan al-Qur`an dg cara membuat sebuah opsi bahwa ketika teks itu ditampilkan maka harus dihormati. Namun kenyataan ini bukan berarti lantas menamakan hp atau cd itu sebagai mushaf. Oleh karenanya para musyawirin menjadikan 'ibaroh Yaqut al-Nafis  karya Habib Muhammad asy-Syathiri sebagai pijakan dalam opsi ini.

Mungkin yg benar adalah, ketika hp itu dihidupkan dan ditampilkan teks qur`ani tersebut maka tidak diperbolehkan membawanya ke tempat yang tidak terhormat.

Kalau hp-nya mati (teksnya tidak tertampil / file qur`an itu tidak di buka) maka membawa hp itu ke mana aja boleh karena gak ada hal yg perlu dihormati dalam keadaan seperti itu.

Hukumnya khilaf, sebagaimana rumusan hasil diskusi di Group FK :

Software dan aplikasi aur'an, apakah dihukumi sama seperti mushaf al qur'an?

Apakah Software dan aplikasi qur'an yang ada dikomputer, laptop atau hape dihukumi seperti al-qur'an sehingga kalau memegangnya harus suci dari hadats?

( Dari : El Muhdy, Ahmed Machfudh, Muhammad Afif Al-habsyi dan Je M'appelle Aniez )

Berdasarkan hasil keputusan kajian bahtsul masa'il dan fatwa ulama' kontemporer, Software dan aplikasi Al Qur'an yang ada didalam komputer atau hape tidak dikategorikan mushaf, karena tulisan yang berupa ayat-ayat al qur'an yang nampak pada layar adalah pancaran sinar yang sifatnya tidak tetap, bisa nampak dan hilang, sementara kriteria sesuatu benda dihukumi mushaf apabila tulisan yang ada disitu tujuannya untuk dirasah (belajar) dan berbentuk tulisan yang sifatnya tetap, selain itu pada umumnya komputer, laptop atau hape berisi bermacam-macam file, sedangkan software atau aplikasi qur'an filenya tidak terlalu besar, jadi software atau aplikasi tersebut hanyalah bagian kecil dari file-file, software-software dan aplikasi yang ada pada komputer, laptop atau hape.

Pendapat berbeda dikemukakan oleh Syekh Ahmad Asy-Syatiri dalam kitab beliau "Syarah Al-Yaqutun Nafis", dalam pembahasan hukum membawa kaset yang berisi rekaman bacaan al qur'an beliau menyatakanbahwa kaset tersebut dihukumi seperti mushaf al qur'an, alasannya meskipun itu hanya berisi suara yang tujuannya untuk didengar, bukan untuk dibaca tapi intinya sama dengan al qur'an, dan menurut beliau pendapat ini adalah pendapat yang ahwath (lebih berhgati-hati) Pemahaman yang diambil dari keterangan beliau, jika kaset yang hanya berisi bacaan al qur'an saja dihukumi mushaf apalagi software atau aplikasi yang ada tulisannya dan memang ditujukan untuk dibaca.  

Kesimpulannya, berdasarkan keputusan bahtsul masa'il software dan aplikasi qur'an tidak dihukumi mushaf, sedangkan menurut Syekh Ahmad Syathiri dihukumi mushaf. Jadi apabila kita mengikuti pendapat yang menyatakan bahwa software dan aplikasi tersebut tidak dihukumi mushaf maka bagi orang yang sedang berhadats diperbolehkan memegang dan membawa laptop atau hape yang sudah diinstal software atau aplikasi qur'an didalamnya tanpa diharuskan wudhu atau mandi besar terlebih dahulu.

( Dijawab oleh : Danial Al Marqo, Mazz Rofii, Muhammad FatkhuroziRozi, Muh KHolili Aby Fitry, Kudhung Kanthil Harsandi Muhammad, Siroj Munir dan  Farid Muzakki )

Referensi :1. Nihayatuz Zain,  Hal : 322. Al Bujairami Alal Khotib,  Juz : 3  Hal : 4983. Nihayatul Muhtaj, Juz : 1 Hal : 1244. Al Islam Su'al Wal jawab Syarah Al Yaqutun Nafis, Hal : 82-83

 Ibarot :Nihayatuz Zain, Hal : 32

ورابعها مس المصحف ولو بحائل ثخين حيث عد ماسا له عرفا والمراد بالمصحف كل ما كتب فيه شيء من القرآن بقصد الدراسة كلوح أو عمود أو جدار كتب عليه شيء من القرآن للدراسة فيحرم مسه مع الحدث حينئذ سواء

Al-Bujairamiy ‘alâ al-Khathib,  Juz : 3  Hal : 498

وقوله " كتابة " وضابط المكتوب عليه كل ما ثبت عليه الخط كرق وثوب سواء كتب بحبر أو نحوه ونقر صور الأحرف في حجر أو خشب أو خطها على الأرض، فلو رسم صورتها في هواء أو ماء فليس كتابة في المذهب كما قاله الزيادي

Nihayatul Muhtaj, Juz : 1 Hal : 124

وليس من الكتابة ما يقص بالمقص على صورة حرف القرآن من ورق أو قماش فلا يحرم مسه، وينبغي أن يكون بحيث يعد لوحا للقرآن عرفا، فلو كبر جدا كباب عظيم فالوجه عدم حرمة مس الخالي منه عن القرآن، ويحتمل أن حمله كحمل المصحف في أمتعة

Al Islam Su'al Wal Jawab, Fatwa no. 106961

قراءة القرآن من الجوال هل يشترط لها الطهارة؟

السُّؤَالُ

يوجد في بعض الجوالات برامج للقرآن تستطيع أن تتصفح منها القرآن في أي وقت على شاشة الجوال، فهل يلزم قبل القراءة من الجوال الطهارة ؟

الْجَوَابُ

الحمد لله هذه الجوالات التي وضع فيها القرآن كتابة أو تسجيلا، لا تأخذ حكم المصحف، فيجوز لمسها من غير طهارة، ويجوز دخول الخلاء بها، وذلك لأن كتابة القرآن في الجوال ليس ككتابته في المصاحف، فهي ذبذبات تعرض ثم تزول وليست حروفا ثابتة، والجوال مشتمل على القرآن وغيره

Syarah Al Yaqutun Nafis, Hal : 82-83

حكم حمل المصحف المسجل على الأشرطة

ظهر حديثا فى الأسواق أشرطة تسجيل مسجل فيها القرآن الكريم بأكملة يكون المصحف من عشرين شريطا تقريبا فهل حكم هذا المصحف كحكم المصحف المكتوب ؟ الذي أرى أن التسجيل على الشريط يحصل بأحرف منقوشة تثبت على الشريط وعلى هذا فيكون له حكم المصحف وقد قامت بعض الجمعيات فى مصر بتسجيل هذا المصحف بقرآات مجودة وأصوات جميلة علي أسطوانات خاصة وعلى أشرطة كاسيت وتسمى مصحفا وأعتقد أن له حكم المصحف والأحوط للمسلم أن يحتاط فإن قيل إن التسجيل هذا إنما هو الصدى وقد سجل للسماع لا للقراءة ؟ إنه فعلا صدى ولكنا لو نظرنا الى القصد من الأذان حقيقة أليس هو الإعلام ؟ وقد حصل به ؟ ولبعض الفقهاء أقوال تعبروا عن أرائهم ومفاهيمهم وليس من الضرورى قبولها كقولهم لو نظر إنسان الى صورة امرأة فى مرآة فيجوز له النظر اليها إنما ينظر الى الصورة فى المرآة حتى ولو كانت عارية فمثل هذا الكلام نظر ومن الصعب على النفس تقلبه

hukum membaca Qur’an di handphone tanpa berwudhu. bagaimana kah hukumnya membaca quran tanpa berwudhu sebelumnya, dan juga membaca quran melalui aplikasi di handphone yang saat ini sudah banyak dimiliki di setiap gadget, apakah boleh membacanya masih dengan kondisi berhadats kecil?
Mari kita simak bersama pembahasannya berikut:
Jika telah memiliki hafalan quran, orang yang berhadats kecil masih boleh membaca quran tanpa menyentuh mushaf. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu 'Anhu:

ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟْﺨَﻠَﺎﺀَ ﻓَﻴَﻘْﻀِﻲ ﺍﻟْﺤَﺎﺟَﺔَ ﺛُﻢَّ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻓَﻴَﺄْﻛُﻞُ ﻣَﻌَﻨَﺎ ﺍﻟْﺨُﺒْﺰَ ﻭَﺍﻟﻠَّﺤْﻢَ ﻭَﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺤْﺠُﺒُﻪُ ﻭَﺭُﺑَّﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﻳَﺤْﺠُﺰُﻩُ ﻋَﻦْ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺷَﻲْﺀٌ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﺠَﻨَﺎﺑَﺔُ

“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam masuk ke kamar kecil lalu menyelesaikan hajatnya. Kemudian beliau keluar dan makan roti dan daging besama kami, beliau juga membaca Al-Qur'an. Tidak ada yang menghalanginya Shallallahu 'Alaihi Wasallam –boleh jadi berkata: tidak menghalanginya- dari membaca Al-Qur'an kecuali junub.” (HR. Ibnu Majah)
Sementara jika membaca quran sambil menyentuh mushaf, para ulama berbeda pendapat. Ada yang membolehkannya, ada juga yang mensyaratkan harus terbebas dari hadats besar dan hadats kecil.
Yakni sesuai dengan ayat al quran: "Sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhmahfuz), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al Qur'an ini?" (QS. Al-Waqi'ah: 77-81)
Selain itu terdapat hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Tidak boleh menyentuh Al-Qur'an kecuali orang yang suci." Hadits ini lemah secara sanad, namun para sahabat Nabi memberikan fatwa demikian sebagai penghormatan terhadap Al-Qur'an dan bukti bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah.
Lalu bagaimana jika membaca quran dengan menggunakan tablet atau handphone? Perlukah berwudhu sebelumnya?
Sahabat Ummi, Hp dan peralatan semisalnya yang di dalamnya direkam Al-Qur’an tidak seperti hukumnya mushaf. Karena huruf Al-Qur’an yang terdapat di peralatan ini berbeda dengan keberadaan huruf di mushaf.
Maka sifat yang dibacanya tidak ada, yang ada adalah sifat gelombang yang terdiri dari huruf dengan gambarnya ketika diminta, barulah akan terlihat di layar dan akan hilang ketika dipindah ke yang lainnya.
Maka dari itu, pendapat yang paling kuat adalah dibolehkan menyentuh hp atau kaset yang di dalamnya ada rekaman dan dibolehkan membaca quran darinya, meskipun tanpa berswudhu sebelumnya.
Bacaan Al-Qur’an dari hp memudahkan bagi wanita haid, dan bagi orang yang kesulitan membawa mushaf bersamanya. Atau di tempat yang sulit untuk berwudhu karena tidak disyaratkan bersuci dalam menyentuhnya. Wallahualam. Semoga bermanfaat.

( WG Santri Indonesia )

Sabtu, 03 Juni 2017

Pendaftaran

Assalamu’alaikum

WAG Sanindo akan membuka kesempatan untuk belajar bersama kami di WhatsApp (WAG SANINDO)

Persyaratan:
– Niat
– Bersahabat
– Muslim
– Tidak ada batasan usia

Selain belajar bersama, kami menyediakan beberapa jadwal Kajian yg menarik untuk di ikuti

– Kajian Kitab Kuning
– Tadarus Qur'an
– Sholawatan
– Diskusi Tanya Jawab
– Dan Lain sebagainya

Di buka : 03 Juni 2017
Di tutup : 22 Juni 017 (Satu Tahun Sanindo)

Jangan lupa share info ini ke saudara, kawan, maupun tetangga yang membutuhkan ya

Sampai jumpa dan terima kasih

https://chat.whatsapp.com/7ScFRWUYIui6uhQ9spwA06

Instagram : @wagsantri
Facebook : WAG Santri Indonesia
Blogspot : wagsantriindonesia.blogspot.com
WhatsApp : +852 6175 9405

Wassalamu’alaikum

( WAG SANTRI INDONESIA )