KISAH EMAS DAN TANAH
Emas berkata pada tanah,
"Coba lihat dirimu, suram dan lemah, jelek dan dekil. Apakah engkau memiliki cahaya mengkilap seperti aku? Apakah engkau berharga seperti aku?
Tanah menjawab,
"Aku memang tidak berkilau seperti kamu, tapi aku bisa menumbuhkan bunga dan buah, bisa menumbuhkan rumput dan pohon, bisa menumbuhkan tanaman dan lainnya, apakah kamu bisa emas?" Emas pun terdiam seribu bahasa..
Sama halnya dalam hidup ini.. Banyak orang yang seperti emas, berharga, menyilaukan tetapi tidak bermanfaat bagi sesama.. Sukses dalam karir, rupawan dalam paras, tapi sukar membantu, apalagi peduli.. Padahal sudah sangat jelas ada yang memerlukan bantuan, tapi cuek banget untuk membantu..
Meskipun begitu, tapi Allah Maha Adil, munculah manusia seperti sifat tanah tadi.. Posisinya biasa saja, bahkan sangat sederhana, namun ringan tangan siap membantu kapanpun..
Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar diri kita memberikan manfaat bagi orang lain..
Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi orang lain, barulah kita benar-benar bernilai.. Apalah gunanya kesuksesan, harta, jabatan, ilmu bila itu tidak membawa manfaat bagi kita, keluarga dan orang lain.. Apalah arti kemakmuran bila tidak berbagi pada yang membutuhkan.. Apalah arti kepintaran bila tidak memberi inspirasi di sekeliling kita..
Karena hidup adalah proses, ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima.. Hiduplah seperti tanah..