Minggu, 24 September 2017

Menjadi Seorang Pemenang


Jumat, 19 Mei 2017

Menjadi Seorang Pemenang

Oleh : Mr. To Be Continued

Rangkuman Motivasi

Apa saja hal yang HARUS kita ketahui untuk menjadi seorang pemenang sejati.,?

=> Ingatlah selalu,. bahwa menjadi pemenang tidak berarti selalu menang..

Tetapi tetap tenang ketika mengalami kegagalan dan tidak panik ketika mengalami kekalahan. Bagi seorang pemenang, kekalahan hanyalah sementara dan kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda..

Pemenang dalam Hidup adalah Pribadi yang berani menghadapi Kehidupan,. tidak gentar menghadapi tantangan, tidak takut menghadapi kesulitan,. tidak bergantung pada situasi,. dan tidak dikalahkan oleh hal-hal negatif..

=> Jadikan Orang Lain sebagai Motivator,. Guru (Penyemangat) dan Cermin yang Baik..

Belajarlah dari keberhasilan dan kegagalan mereka.., Tidak ada untungnya kalau merasa sombong atau lebih hebat dalam beberapa bidang dibanding orang lain.,. Dan tidak ada hal yang perlu dijadikan alasan untuk berkecil hati seandainya kita tidak segemilang mereka dalam bidang lainnya..,

=> Seorang pemenang adalah seseorang yang Berani Mengambil Resiko.,.

Semua hal berharga dalam hidup ini harus diraih dengan keberanian.., Kalau semua faktor sudah diperhitungkan., lakukanlah apapun yang dapat meningkatkan kualitas hidup..,

=> Hanya seorang pemenang yang bisa Berpikir sebagai Seorang Pemenang..,

Pikiran adalah potensi dan kekuatan kita yang bisa membangun atau merusak hidup kita itu tergantung bagaimana kita mengarahkannya.., Arahkanlah selalu pikiran kita untuk memikirkan hal-hal yang mulia,. yang benar, yang adil, yang penting dan yang membahagiakan.., ☺

=> Berkatalah sebagai Seorang Pemenang...

Cari kata2 positif untuk diri kita,. dan jadikan kata2 positif itu sebagai alat untuk memperkuat jiwa,. bukan untuk melemahkan.., Lebih baik kita berkata, "Aku akan segera sembuh" daripada "Aku sudah bosan berobat tetapi tidak ada hasil".., Atau, "Kalau hari ini aku tidak beruntung, masih ada hari esok" lebih baik daripada "Aku memang sedang sial hari ini!"..,

=> Bersikap sebagai Seorang Pemenang

Seorang pemenang akan bersikap aktif, rajin, ulet, jujur dan tidak mudah menyerah.., Jika setiap hari kita melatih kebiasaan bertindak sebagai seorang pemenang., maka kita betul-betul melatih otot-otot jiwa kita menjadi otot seorang pemenang.., Jangan biarkan jiwa kita lemah sehingga kita akan selalu mengalami kekalahan.., Berusahalah terus untuk mengembangkan sifat-sifat pemenang.,. Rendah hati, berani, tekun, berjiwa besar, dan hindari sifat pengecut atau menyalahkan orang lain, egois, iri hati, sombong, pemarah dan suka menunda..,

=> Bertekunlah untuk Meraih Apa yang kita Inginkan...

Jangan mudah kecewa dan putus asa ketika menghadapi hambatan.., Jangan pernah menyerah dalam keadaan apapun.., Orang2 besar sepanjang sejarah., telah membuktikan bahwa banyak hal sulit dan tampak tidak mungkin, bisa didobrak oleh ketekunan..,

=> Seorang pemenang adalah seoarang yang mengHargai Dirinya,..

Perhatikanlah sikap, ucapan dan penampilan kita,. Diawali dari menghargai diri sendiri,. maka kita akan bisa menghargai orang lain.., Dan ketika kita menghargai orang lain, maka merekapun akan menghargai kita,. Begitu dan seterusnya...

=> Seorang pemenang adalah orang yang selalu berusaha untuk Mengendalikan Diri,..

Jadilah pemenang atas diri sendiri, maka kita akan lebih mudah menjadi pemenang dalam lingkup yang lebih luas.., Sebagai contoh, kita bisa mulai untuk jujur pada diri sendiri, kendalikan emosi, latihan disiplin diri dan bersikaplah tenang dalam menghadapi berbagai situasi..,

=> Tidak Ada Salahnya, Berani Mengalah untuk Menang...

Seorang pemenang tidak akan NGOTOT memenangkan perdebatan dan pertengkaran.., Hanya orang berjiwa pengecut yang ingin memuaskan harga dirinya dengan kemenangan semu..,

=> Putuskan untuk Berani Berubah...,

Kehidupan seorang pemenang ditandai dengan perubahan2 ke arah yang lebih baik, lebih menyenangkan dan lebih berhasil.., Jangan mengharapkan situasi atau orang lain yang akan mengubah hidup kita... Kita sendiri yang bertanggung jawab memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup kita.,.

=> Bergembiralah atas Setiap Kemenangan yang kita Raih..

Ketika kita berhasil melakukan apa yang sudah direncanakan, ketika berhasil mendisiplinkan diri, ketika berhasil menyelesaikan konflik dengan baik, ketika tidak lagi membohongi orang lain, dan masih banyak lagi hal lain yang berhasil kita menangkan.., Besar atau kecil kemenangan yang sudah kita capai, teruskan usaha kita., dan nikmatilah banyak kejutan menyenangkan yang akan menghiasi perjalanan hidup kita...,

Ingatlah juga, bahwa ada proses yang akan kita lalui dalam hal ini.,. Dan akhirnya... keputusan ada di tangan kita sendiri.,. Ingin menjadi seorang pemenang ataukah sebaliknya, menjadi seorang pengecut yang merasa dirinya sebagai seorang pemenang..,
Salam sukses wahai WAG Santri Indonesia Calon para pemenang,.
Pemenang sejati adalah ia yang bisa memenangkan orang lain yang belum pernah menang !!!!!!!!!  Dan Jangan pernah mengeluh untuk menjadi Pemenang dalam "MENSANTRIKAN MASYARAKAT DAN MEMASYARAKATKAN SANTRI"... Subhanallah
Delet yg menurut kalain tidak baik, ambil yg menurut kalian baik., Kemudian terapkan dalam kehidupan,. In Syaa Allah,. Hidup anda akan sukses di masa kini dan masa mendatang., Amin

( WAG SANTRI INDONESIA ) 🕋

Kajian Kitab Safiinah An Najah BAB: Niat

Kajian Kitab Safiinah An Najah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
BAB: Niat

Lafadz Arob

(فَصْلٌ) النِّيَةُ ثَلَاثُ دَرَجَاتٍ  : إِنْ كَانَتِ الصَّلَاةُ فَرْضًا وَجَبَ قَصْدُ الْفِعْلِ وَ التَّعْيِيْنُ وَ الْفَرْضِيَةُ وَ إِنْ كَانَتْ نَافِلَةً مُؤَقَّتَةً كَرَاتِبَةٍ اَوْ ذَاتِ سَبَبٍ وَجَبَ قَصْدُ الْفِعْلِ وَ التَّعْيِيْنُ ، وَ اِنْ كَانَتْ نَافِلَةً مُطْلَقَةً وَجَبَ قَصْدُ الْفِعْلِ فَقَطْ .
الفعل :أصلي والتعيين: ظهرا أو عصرا و الفرضية : فرضا.

Lafadz Latin

Anniyyatu Tsalaatsu Darojaatin , In Kaanatishsolaatu Fardhon Wajaba Qoshdul Fi'li Watta'yiinu Wal Fardhiyyatu , Wain Kaanat Naafilatan Muaqqotatan Aw Dzata Sababin Wajaba Qoshdul Fi'li Watta'yiinu , Wain Kaanat Naafilatan Muthlaqon Wajaba Qoshdul Fi'li Faqoth .
Al-Fi'lu Usholli , Watta'yiinu Zhuhron Aw 'Ashron , Wal Fardhiyyatu Fardhon .

Terjemahan

Niat ada 3 urutan :
1. Dalam shalat fardhu maka wajib bermaksud mengerjakan, menentukan jenis shalat dan menerangkan kefardhuannya
2. Dalam shalat sunnah yang terbatas waktu seperti shalat rawatib atau shalat sunnah yang terikat sebab maka wajib bermaksud/menyengaja mengerjakan dan menentukan shalat
3. Dalam shalat sunnah mutlak, maka hanya wajib bermaksud/menyengaja mengerjakannya (saja).
Adapun Al-Fi’lu (bermaksud/menyegaja) yaitu kalimat Ushalli (Aku shalat), dan ta’yin (menentukan jenis shalat) yaitu kalimat Dzuhur atau ‘Ashar, dan fardhiyah yaitu kalimat Fardhon.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Keterangan :

Tingkatan niat dalam shalat

Dalam shalat wajib untuk berniat. Tidak sah shalat seseorang tanpa niat. Untuk masing-masing shalat memiliki tingkatan niat yang berbeda. Adapun tingkatan niat dalam shalat dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Jika yang akan dikerjakan adalah shalat fardhu, seperti shalat wajib 5 waktu, shalat yang dinadzari, shalat fardhu kifayah, mengqodho shalat fardhu atau mengulangi shalat, maka niat yang wajib dikerjakan adalah menyengaja untuk mengerjakan shalat tersebut, menentukan shalat yang akan dikerjakan dan menggunakan lafadz fardhu.
Contoh: ketika seorang hendak melaksanakan shalat dhuhur, misalnya, maka niat yang wajib dikerjakan adalah “saya shalat fardhu dhuhu (أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ)”. Dalam niat tersebut telah mencakup tiga hal diatas; menyengaja mengerjakan shalat yaitu pada kalimat أصلي , menentukan salat yang akan dikerjakan الظهر dan menggunakan kata fardhu فرض.

2. Jika yang akan dikerjakan adalah shalat sunnah yang memiliki waktu tertentu, seperti shalat sunnah rawatib, shalat dhuha, shalat witir dll, atau shalat sunnah yang dikerjakan karena suatu sebab, seperti shalat istisqo (shalat minta hujan), shalat gerhana dll, maka niat yang wajib dikerjakan adalah menyengaja untuk mengerjakan shalat tersebut dan menentukan shalat yang akan dikerjakan
Contoh: seorang hendak mengerjakan shalat dhuha, witir atau shalat gerhana maka niat yang wajib dikerjakan adalah “saya shalat sunnah dhuha (أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى), saya shalat sunnah witir (أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ) atau saya shalat sunnah gerhana (أُصَلِّي سُنَّةَ الْكُسُوْفِ)”.

3. Jika yang akan dikerjakan adalah shalat sunnah mutlak yaitu shalat sunnah yang tidak terikat dengan waktu dan sebab tertentu, maka niat yang wajib dikerjakan adalah menyengaja untuk mengerjakan shalat tersebut saja.
Contoh: seorang hendak mengerjakan shalat sunnah mutlak, maka niat yang harus dikerjakan adalah “saya shalat (أُصَلِّي)”.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Rekapan Pertanyaan & Jawaban
KAJIAN KITAB SAFIINAH AN NAJAH

Bab: Niat
KELAS WGSI D
==========================
01). Pertanyaan:
Kebanyakan org niat dg membaca lafad dg bhs arab spt yg diajarkan gurunya.. sedangkan dia waktu niat bersamaan takbir tdk menghayati arti niat tsb.. bolehkah kita sholat hanya membaca niat dg bahasa arab tanpa tau artinya.

Jawaban 01:
~Kalau di lisan, itu nama nya talafudz = melafadzkan. sunnah melafadzkan niat sblum takbir. adapun yg dinamakan niat, itu sdh ada dlam pembahasan kajian safinah sebelum nyapa, bahwa niat bersamaan dgn awal pekerjaan. 
~Ketika sholat, pertama ialah takbir maka niat bersamaan dgn takbir.
~Ketika wudu, awal gerakan wajib ialah basuh wajah, maka niat wudu ketika basuh wajah.

#Kesimpulan : niat itu dalam hati, niat : saya mau sholat fardu dzuhur.
trserah pke bhsa apapun, arab, inggris, jawa, sunda. asal di dalam hati n bersamaan dgn takbir.

wallohu a'lam.

Jawaban 02:
~Kalo niatnya di dalam hati yah sah" aja sholatnyaa meskipun tidak tau artinya...

02). Pertanyaan:
Kalo gk tau artinya apakah bisa dikatakan niat?

Jawaban:
~Bisa aja kang kan kalo emg kita udah niatnya itu mau sholat yah meskipun gak tau artinya yah sah sholatnya seperti misalnya kita tilawah quran meskipun gak tau artinya tetep aja kan kita dapet pahala.

03). Pertanyaan:
Apakah sah, ada makmun udah niat jadi makmuk masbuk setelah selesai iman sholat makmun masbuk tadi mau menggenapi sholat yg ketinggalan, lalu ada seseorang yg nepuk dari belakang mau jadi makmun lah, yg saya tanya kan Apakah syah niatnya yg diawal jadi makmun masbuk lalu berubah jadi iman karena di tepuk dari belakang yg mau jadi makmun?

Jawaban:
~ Yg ditepuk jangan merubah niat.. dia tetap mjd makmum dr imam pertama.. biarkan yg belakang niat jdi makmum agar mdpt pahala jamaah

~ Tapi kalo disejak awal dia niat sholat sendiri kemudian ditepuk dri belakang krna ada yg makmum.. maka ketika dia tdk merubah niat dri sholat sendiri mjd imam.. maka yg mendapat pahala jamaah hanya makmum.. tapi kalo yg ditepuk mengubah niat mjd imam.. maka keduanya mdtp pahala jamaah.

( WG SANTRI INDONESIA )

Berbohong Demi Keharmonisan Rumah Tangga

HASIL DISKUSI
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
MATERI DISKUSI
Jum'at, 22 September 2017
Tema : Keluarga
Judul : Berbohong demi Keharmonisan Rumah Tangga
Sa'il : Mbak Eling

Diskripsi Masalah
Dulu, saya pernah berhubungan dekat dengan seorang lelaki., Memang tidak sampai berhubungan intim,. Tetapi suatu ketika saya pernah memegang kemaluan teman lelaki saya., Saat saya sudah menikah., Suami pernah menanyakan hal ini., Karena takut., Langsung saya sangkal., "Tidak" bahkan saya berani bersumpah rela disambar petir atau ditabrak mobil.,

Pertanyaan
1. Bagaimana hukumnya membohongi suami demi menjaga hubungan rumah tangga saya agar tetap harmonis ?
2. Lantas apa yang mesti saya perbuat untuk menebus dosa-dosa tersebut ?

Jawaban
1. Berbohong yg dibolehkan(1)
Dalam islam berkata bohong atau
berdusta termasuk perbuatan yang tidak baik, karena itu salah satu dosa besar yang harus dijauhi bagi setiap orang, walau demikian kita juga sering menemukan beberapa dalil yang membolehkan untuk berbuat bohong karena dalam keadaan darurat.

🍃 Di antara hal-hal yang diperbolehkan untuk berbohong adalah :
1. Bukan termasuk orang yang berbohong yaitu orang yang bertujuan untuk pemperbaiki orang yang sedang bermusuhan,
2. Berbohongnya suami untuk istrinya atau istri untuk suami karena tujuan untuk melestarikan hubungannya.
3. Berbohongnya pasukan karena untuk mengelabuhi musuh dalam peperangan.

🍃 Imam Al-Ghazali berkata dilam kitabnya ( Ihya 'Ulumuddin ) batasan dalam berbohong sebagai berikut :

🔻 Setiap tujuan yang terpuji yang masih di mungkinkan sampai kepadanya dengan cara jujur dan berbohong dengan cara bersamaan maka berbohong dalam hal tesebut adalah haram.
🔻 Jika tujuan yang terpuji tidak dapat di peroleh kecuali dengan cara berobhong maka berbohong dalam keadaan tesebut adalah mubah
🔻 Jika menghasalkan tujuan yang terpuji hukumnya wajib, maka hukumnya berbohong juga wajib, sebagamana seseorg melihat orang yang ma'sum bersembunyi dari orang yang dholim yang ingin membunuh atau menyakitinya, karena darahnya orang yang ma'sum wajib dijaga.
Atau di tanya orang dholim tentang barang titipan yang ingin diambil, maka ia wajib mengingkarinya walaupun dengan cara berbohong, bahkan jika ia diminta bersumpah maka ia juga wajib bersumpah dan bertauriyah. Apabila tidak bertauriya maka ia dianggap melanggar sumpahnya, dan ia juga wajib membayar kafaroh sumpah.
Dan ketika tujuan peperangan atau mendamaikan orang yang brsengketa atau menenangkan hati orang yang menjadi korban kejahatan tidak bisa hasil kecuali dengan cara berbohong, maka berbohong dalam keadaan tesebut di perbolehkan.
Ketika seseorang ditanya oleh pemimpin tentang perbuatan keji yang ia lakukan seperti zina atau minum arak secara rahasia, maka dia diperbolehkan berbohong dengan mengatakan "saya tidak melakukan" dan juga diperbolehkan menyembunyikan rahasia saudaranya.

📚 berbohong yg dibolehkan(2)
Pengambilan :
Ihya 'Ulumuddin II / 332

ﺑﻴﺎﻥ ﻣﺎ ﺭﺧﺺ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺬﺏ

إﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻟﻴﺲ ﺣﺮﺍﻣﺎً ﻟﻌﻴﻨﻪ ﺑﻞ ﻟﻤﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻀﺮﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺨﺎﻃﺐ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮﻩ ، ﻓﺈﻥ ﺃﻗﻞ ﺩﺭﺟﺎﺗﻪ ﺃﻥ ﻳﻌﺘﻘﺪ ﺍﻟﻤﺨﺒﺮ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﻋﻠﻰ ﺧﻼﻑ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﺟﺎﻫﻼً ﻭﻗﺪ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﻪ ﺿﺮﺭ ﻏﻴﺮﻩ ، ﻭﺭﺏ ﺟﻬﻞ ﻓﻴﻪ ﻣﻨﻔﻌﺔ ﻭﻣﺼﻠﺤﺔ، ﻓﺎﻟﻜﺬﺏ ﻣﺤﺼﻞ ﻟﺬﻟﻚ ﺍﻟﺠﻬﻞ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﻣﺄﺫﻭﻧﺎً ﻓﻴﻪ ، ﻭﺭﺑﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻭﺍﺟﺒﺎً. ﻗﺎﻝ ﻣﻴﻤﻮﻥ ﺑﻦ ﻣﻬﺮﺍﻥ : ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻤﻮﺍﻃﻦ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺪﻕ، ﺃﺭﺃﻳﺖ ﻟﻮ ﺃﻥ ﺭﺟﻼً ﺳﻌﻰ ﺧﻠﻒ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﺑﺎﻟﺴﻴﻒ ﻟﻴﻘﺘﻠﻪ ﻓﺪﺧﻞ ﺩﺍﺭﺍً ﻓﺎﻧﺘﻬﻰ ﺇﻟﻴﻚ ﻓﻘﺎﻝ: ﺃﺭﺃﻳﺖ ﻓﻼﻧﺎً؟ ﻣﺎ ﻛﻨﺖ ﻗﺎﺋﻼً؟ ﺃﻟﺴﺖ ﺗﻘﻮﻝ: ﻟﻢﺃﺭﻩ؟ ﻭﻣﺎ ﺗﺼﺪﻕ ﺑﻪ. ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﺍﺟﺐ. ﻓﻨﻘﻮﻝ :ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻭﺳﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻘﺎﺻﺪ ﻓﻜﻞ ﻣﻘﺼﻮﺩ ﻣﺤﻤﻮﺩ ﻳﻤﻜﻦ ﺍﻟﺘﻮﺻﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺑﺎﻟﺼﺪﻕ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ﺟﻤﻴﻌﺎً ﻓﺎﻟﻜﺬﺏ ﻓﻴﻪ ﺣﺮﺍﻡ، ﻭﺇﻥ ﺃﻣﻜﻦ ﺍﻟﺘﻮﺻﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺑﺎﻟﻜﺬﺏ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﺼﺪﻕ

ﻓﺎﻟﻜﺬﺏ ﻓﻴﻪ ﻣﺒﺎﺡ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺗﺤﺼﻴﻞ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻘﺼﺪ ﻣﺒﺎﺣﺎً ، ﻭﻭﺍﺟﺐ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﻭﺍﺟﺒﺎً ، ﻛﻤﺎ ﺃﻥ ﻋﺼﻤﺔ ﺩﻡ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﻭﺍﺟﺒﺔ. ﻓﻤﻬﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺪﻕ ﺳﻔﻚ ﺩﻡ ﺍﻣﺮﺉ ﻣﺴﻠﻢ ﻗﺪ ﺍﺧﺘﻔﻰ ﻣﻦ ﻇﺎﻟﻢ ﻓﺎﻟﻜﺬﺏ ﻓﻴﻪ ﻭﺍﺟﺐ. ﻭﻣﻬﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻻ ﻳﺘﻢ ﻣﻘﺼﻮﺩ ﺍﻟﺤﺮﺏ ﺃﻭ ﺇﺻﻼﺡ ﺫﺍﺕ ﺍﻟﺒﻴﻦ ﺃﻥ ﺍﺳﺘﻤﺎﻟﺔ ﻗﻠﺐ ﺍﻟﻤﺠﻨﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻻ ﺑﻜﺬﺏ ﻓﺎﻟﻜﺬﺏ ﻣﺒﺎﺡ، ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺤﺘﺮﺯ ﻣﻨﻪ ﻣﺎ ﺃﻣﻜﻦ، ﻷﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﻓﺘﺢ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﻴﺨﺸﻰ ﺃﻥ ﻳﺘﺪﺍﻋﻰ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﻳﺴﺘﻐﻨﻰ ﻋﻨﻪ ﻭﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻘﺘﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﺣﺪ ﺍﻟﻀﺮﻭﺭﺓ، ﻓﺒﻜﻮﻥ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﺣﺮﺍﻣﺎً ﻓﻲ ﺍﻷﺻﻞ ﺇﻻ ﻟﻀﺮﻭﺭﺓ. ﺇﺣﻴﺎﺀ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ج ٢ ص ٣٣٢

📚 Jenis berbohong yg dibolehkan(3)
Kitab Fathul Baari Syarah Shohih Bukhori hadits Nomor 2546

حدثنا عبد العزيز بن عبد الله حدثنا إبراهيم بن سعد عن صالح عن ابن شهاب أن حميد بن عبد الرحمن أخبره أن أمه أم كلثوم بنت عقبة أخبرته أنها سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ليس الكذاب الذي يصلح بين الناس فينمي خيرا أو يقول خيرا ـ   صحيح البخاري

فتح الباري شرح صحيح البخاري

Syarah An-Nawawi 'Ala Muslim Hadits Nomor 2605

حدثني حرملة بن يحيى أخبرنا ابن وهب أخبرني يونس عن ابن شهاب أخبرني حميد بن عبد الرحمن بن عوف أن أمه أم كلثوم بنت عقبة بن أبي معيط وكانت من المهاجرات الأول اللاتي بايعن النبي صلى الله عليه وسلم أخبرته أنها سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو يقول ليس الكذاب الذي يصلح بين الناس ويقول خيرا وينمي خيرا قال ابن شهاب ولم أسمع يرخص في شيء مما يقول الناس كذب إلا في ثلاث الحرب والإصلاح بين الناس وحديث الرجل امرأته وحديث المرأة زوجها حدثنا عمرو الناقد حدثنا يعقوب بن إبراهيم بن سعد حدثنا أبي عن صالح حدثنا محمد بن مسلم بن عبيد الله بن عبد الله بن شهاب بهذا الإسناد مثله غير أن في حديث صالح وقالت ولم أسمعه يرخص في شيء مما يقول الناس إلا في ثلاث بمثل ما جعله يونس من قول ابن شهاب وحدثناه عمرو الناقد حدثنا إسمعيل بن إبراهيم أخبرنا معمر عن الزهري بهذا الإسناد إلى قوله ونمى خيرا ولم يذكر ما بعده

شرح النووي على مسلم

>> Wes Qie
I'anah At-Tholibin III / 247 - 248 Cet Thoha Putra Semarang

ـ (فائدة ) الكذب حَرام، وقد يجب : كما إذا سأل ظالِم عن وديَعة يريدُ أخْذها فيَجِبُ إنْكارَها وإن كَذَب

ـ (قوله: وقد يجب الخ) قال في الإحياء، والضابط في ذلك أن كل مقصود محمود يمكن التوصل إليه بالصدق والكذب جميعاً، فالكذب فيه حرام أو بالكذب وحده فمباح إن أبيح تحصيل ذلك المقصود. وواجب إن وجب، كما لو رأى معصوماً اختفى من ظالم يريد قتله أو إيذاءه لوجوب عصمة دمه أو سأله ظالم عن وديعة يريد أخذها فإِنه يجب عليه إنكارها، وإن كذب، بل لو استحلف لزمه الحلف، ويوري، وإلا حنث، ولزمته الكفارة، وإذا لم يتم مقصود حرب أو إصلاح ذات البين أو استمالة قبل مجنى عليه إلا بكذب أبيح، ولو سأله سلطان عن فاحشة وقعت منه سراً، كزنا وشرب خمر، فله أن يكذب ويقول ما فعلت، وله أن ينكر سرّ أخيه. اهـ إعانة الطالبين ج ٣ ص ٢٤٧ ـ ٢٤٨

Jenis berbohong yg dibolehkan(4)
📚 Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan At-Tirmidzi Hadits Nomor 1939

حدثنا محمد بن بشار حدثنا أبو أحمد الزبيري حدثنا سفيان قال ح وحدثنا محمود بن غيلان حدثنا بشر بن السري وأبو أحمد قالا حدثنا سفيانعن عبد الله بن عثمان بن خثيم عن شهر بن حوشب عن أسماء بنت يزيد قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يحل الكذب إلا في ثلاث يحدث الرجل امرأته ليرضيها والكذب في الحرب والكذب ليصلح بين الناس وقال محمود في حديثه لا يصلح الكذب إلا في ثلاث هذا حديث حسن لا نعرفه من حديث أسماء إلا من حديث ابن خثيم وروى داود بن أبي هند هذا الحديث عن شهر بن حوشب عن النبي صلى الله عليه وسلم ولم يذكر فيه عن أسماءحدثنا بذلك محمد بن العلاء حدثنا ابن أبي زائدة عن داود وفي الباب عن أبي بكر

تحفة الأحوذي

📚 Muroqil 'Ubudiyyah halaman 65

واعلم أنه يباح وقد يجب والضابط كما في الإحياء أن كل مقصود محمود يمكن التوصل إليه بالصدق والكذب جميعا فالكذب فيه حرام أو بالكذب وحده فمباح إن أبيح تحصيل ذلك المقصود و واجب إن وجب. إسعاد الرفيق ٢/٧٧واعلم أن الكلام وسيلة الى المقاصد فكل مقصود محمود يمكن التوصل إليه بالصدق والكذب جميعا فالكذب فيه حرام لعدم الحاجة إليه وإن أمكن التوصل إليه بالكذب ولم يمكن بالصدق فالكذب فيه مباح إن كان تحصيل ذلك المقصود مباحا و واجب إن كان المقصود واجبا. مراقي العبودية ص : ٦٥

📚 Fathul Mu'in Hamisy I'anatut Tholibin III / 247 - 248 Cet Thoha Putra Semarang

ـ (فائدة) الكذب حَرام، وقد يجب: كما إذا سأل ظالِم عن وديَعة يريدُ أخْذها فيَجِبُ إنْكارَها وإن كَذَب، ولهُ الحَلْفُ عليه مع التوْرِية. وإذا لمْ يُنكِرْها ولم يَمتَنِعْ من إِعلامِه بِها جهده ضُمِن، وكذا لو رَأى مَعْصوماً اختفى من ظالِم يُريدُ قَتْله. وقد يجوزُ كما إذا كان لا يتم مقصودَ حربٍ وإصلاحَ ذاتَ البَيْنِ وإرْضاءَ زَوْجَته إلا بالكذِب فمباحٌ

(Mujahidin)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
2
: بَابُ التَّوْبَةِ(كتاب رياض الصالحين)

BAB TAUBAT

قَالَ العلماءُ: التَّوْبَةُ وَاجبَةٌ مِنْ كُلِّ ذَنْب، فإنْ كَانتِ المَعْصِيَةُ بَيْنَ العَبْدِ وبَيْنَ اللهِ تَعَالَى لاَ تَتَعلَّقُ بحقٍّ آدَمِيٍّ فَلَهَا ثَلاثَةُ شُرُوطٍ:
أحَدُها: أنْ يُقلِعَ عَنِ المَعصِيَةِ.
والثَّانِي: أَنْ يَنْدَمَ عَلَى فِعْلِهَا.
والثَّالثُ: أنْ يَعْزِمَ أَنْ لا يعُودَ إِلَيْهَا أَبَداً. فَإِنْ فُقِدَ أَحَدُ الثَّلاثَةِ لَمْ تَصِحَّ تَوبَتُهُ.
وإنْ كَانَتِ المَعْصِيةُ تَتَعَلقُ بآدَمِيٍّ فَشُرُوطُهَا أرْبَعَةٌ: هذِهِ الثَّلاثَةُ، وأنْ يَبْرَأ مِنْ حَقّ صَاحِبِها، فَإِنْ كَانَتْ مالاً أَوْ نَحْوَهُ رَدَّهُ إِلَيْه، وإنْ كَانَت حَدَّ قَذْفٍ ونَحْوَهُ مَكَّنَهُ مِنْهُ أَوْ طَلَبَ عَفْوَهُ، وإنْ كَانْت غِيبَةً استَحَلَّهُ مِنْهَا. ويَجِبُ أنْ يَتُوبَ مِنْ جَمِيْعِ الذُّنُوْبِ، فَإِنْ تَابَ مِنْ بَعْضِها صَحَّتْ تَوْبَتُهُ عِنْدَ أهْلِ الحَقِّ مِنْ ذلِكَ الذَّنْبِ وبَقِيَ عَلَيهِ البَاقِي.

Para ulama menyatakan bahwa bertaubat dari segala dosa adalah wajib. Apabila kemaksiatan (dosa) tersebut dilakukan seorang hamba kepada Allah dan tidak ada kaitannya dengan hak manusia, maka taubatnya ada tiga syarat yaitu:

🔻 Meninggalkan kemaksiatan tersebut.
🔻 Menyesalinya.
🔻 Bertekad kuat untuk tidak mengulanginya selama-lamanya. Jika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka taubatnya tidak sah (tidak diterima).

Dalam pelaksanaannya, Syarat taubat seseorang agar diterima oleh Allah ada tiga, yaitu:
🔻 Berhenti melakukan perbuatan dosa/maksiat tersebut.
🔻 Menyesali perbuatan dosa/maksiat yang telah dilakukan tersebut.
🔻 Berkomitmen untuk tidak mengulanginya lagi di masa mendatang.
Jika perbuatan dosa/maksiat tersebut berhubungan dengan orang lain, ditambah lagi satu syarat:
🔻 Membebaskan hak orang lain atas dosa tersebut. Misalkan, jika kita mencuri sesuatu dari seseorang, kita wajib mengembalikannya.
Dari ketiga syarat di atas, hal yang mungkin masih berat kita lakukan adalah nomer tiga, yaitu berkomitmen untuk tidak mengulangi. Menjamin bahwa ke depan kita tidak melakukan dosa tersebut lagi, itu sangat sulit, apalagi dosa tersebut adalah sebuah kebiasaan, tentu akan sulit untuk mencegahnya. Tetapi, jika kita meneguhkan hati, dan ingat akan ancaman Allah atas pembalasan dari dosa yang kita lakukan, insyaallah kita pasti akan berusaha untuk menahan diri untuk tidak melakukan dosa tersebut lagi.
📚(رياض الصالحين)

Wallahua'lam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

( WG Santri Indonesia )